Timika (ANTARA) - Harga eceran cabai yang dijual para pedagang di Pasar Sentral Timika, Papua kini telah menembus harga tertinggi hingga Rp120 ribu per kilo.

Musina, pedagang bahan kebutuhan pokok yang ditemui di Pasar Sentral Timika, Rabu, mengatakan kenaikan harga cabai sudah berlangsung lebih dari sepekan.

Sebelumnya harga cabai eceran di Timika dijual Rp80 ribu per kilo.

"Kenaikan harga cabai di Timika sudah lebih dari satu pekan. Harga belinya saja sudah Rp110 ribu sampai Rp115 ribu per kilo sehingga dijual rata-rata Rp120 ribu per kilo," kata Musina yang sudah empat tahun berjualan di Pasar Sentral Timika.

Menurut dia, cabai yang dijual para pedagang di Pasar Sentral Timika sekarang ini sebagian besar merupakan produksi lokal, sementara cabai pengiriman dari luar daerah seperti dari Merauke dan Jayapura tidak sebanyak sebelumnya.

"Ada juga cabai pengiriman dari Merauke, dijual sekitar Rp105 ribu per kilo, tapi kebanyakan busuk. Naiknya harga cabai membuat banyak pedagang dan pembeli yang mengeluh. Belum masuk bulan puasa (ramadhan) saja harga cabaik sudah Rp120 ribu per kilo, apalagi nanti menjelang Lebaran, bisa sampai Rp150 ribu per kilo," ujar Musina.

Adapun cabai keriting dan cabai besar dijual pada kisaran Rp100 ribu per kilo dan Rp110 ribu per kilo.

"Stok cabai keriting dan cabai besar agak susah didapatkan di Timika karena dikirim dari Jayapura dan Merauke," kata Musina.

Komoditas yang juga mengalami kenaikan harga yaitu bawang merah kini dijual pada kisaran harga Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per kilo dari sebelumnya Rp45 ribu.

"Bawang merah baru naik harga beberapa hari," ujarnya.

Adapun komoditas yang lain harganya masih stabil seperti bawang putih dijual Rp40 ribu per kilo, tomat Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilo, kentang Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilo.

Demikian pun dengan harga sayuran masih cukup stabil seperti kol hijau dan kol putih Rp20 ribu-Rp25 ribu per kilo, wortel dan buncis Rp25 ribu per kilo, pare dan terong Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kilo.

Harga rempah-rempah juga masih stabil seperti jahe dijual Rp50 ribu per kilo, jahe merah yang didatangkan dari Manado dijual Rp60 ribu per kilo. Sedangkan kemiri dijual stabil pada harga Rp50 ribu per kilo dan lengkuas dijual eceran mulai dari Rp5 ribu.

Adapun kacang merah dijual stabil pada harga Rp50 ribu per kilo dan kacang tanah dijual pada kisaran Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilo.

"Kacang tanah cukup mahal, harga belinya saja sudah Rp28 ribu per kilo, ada yang sampai Rp33 ribu per kilo. Kalau kacang merah didatangkan dari Manado," kata Musina.

Harga barang kebutuhan pokok lainnya hingga kini masih cukup stabil seperti minyak goreng dijual Rp17 ribu per liter dan gula pasir Rp15 ribu per kilo. Muhammad Jufri, penjual daging ayam beku dan daging sapi di Pasar Sentral Timika. (ANTARA/Evarianus Supar)
Muhammad Jufri, pedagang daging di Pasar Sentral menyebut saat ini harga jual daging ayam beku di Timika mencapai Rp35 ribu per kilo, sementara harga jual daging sapi Rp110 ribu hingga Rp115 ribu per kilo.

"Untuk daging ayam beku sekarang mengalami penurunan harga. Sebelumnya kami jual rata-rata Rp38 ribu per kilo. Kalau daging sapi harganya stabil sejak tahun lalu. Kalau daging semuanya pengiriman dari Surabaya," kata Jufri.

Para pedagang daging di Pasar Sentral Timika belum bisa memastikan apakah harga komoditas tersebut akan mengalami kenaikan harga selama masa puasa hingga menjelang hari raya Lebaran.

"Kami belum bisa pastikan itu karena bisa saja nanti harganya naik. Kalau sekarang masih stabil," ujar Jufri.

Dalam sehari, Jufri bisa menjual 20 kilo hingga 30 kilo daging ayam beku, sementara penjualan daging sapi rata-rata hanya 3-5 kilo per hari.

Jufri menyediakan beberapa lemari pendingin untuk menyimpan daging ayam dan daging sapi di los daging Pasar Sentral Timika agar kualitas daging yang dijual masih segar.

Sebelumya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Papua Omah Laduani Ladamay mengakui, kebutuhan beragam jenis bahan pangan untuk masyarakat menyambut bulan Ramadhan dan idul Fitri cukup tersedia di pasaran.

 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024