Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan pihaknya akan mengerahkan helikopter TNI-Polri untuk mengevakuasi warga dari Beoga, Kabupaten Puncak, ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
 
"Memang ada rencana warga akan dievakuasi dari Beoga guna menghindari terjadinya aksi kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," kata .Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Minggu.
 
Menurut dia, dipilihnya Sugapa karena letaknya lebih dekat dibanding ke Ilaga dan Timika..
 
Kapolda mengatakan helikopter TNI-Polri yang akan dikerahkan adalah yang di bawah kendali operasi (BKO) ke Satgas Nemangkawi.
 
Terkait berapa banyak warga yang akan diungsikan, Fakhiri mengaku belum mengetahui dengan pasti mengingat komunikasi ke Beoga agak susah.
 
"Namun berapapun jumlahnya kami akan berupaya mengevakuasi agar warga tidak lagi dicekam rasa ketakutan, apalagi dua orang yang menjadi korban adalah guru yang sudah cukup lama mengabdi di daerah itu," kata Irjen Pol Fakhiri.
 
Kapolda Papua mengaku, selain berencana mengevakuasi warga juga akan dilakukan penegakan hukum kepada para pelaku penembakan yang juga anggota KKB.
 
"Satgas Nemangkawi akan melakukan pengejaran dan penindakan atau penegakan hukum,"kata Fakhiri.

Kapolda mengungkapkan satu pleton brimob akan dikirim ke Beoga untuk memperkuat personil yang ada.

Terkait informasi lapangan terbang Beoga yang dikuasai KKB, Irjen Pol Fakhiri menyatakan akan dilakukan pembersihan.

"Karena itu satuan lain seperti Polsek, Koramil dan Satgas Pamrahwan fokus pada pengamanan saja dan tidak terpancing untuk melakukan pengejaran guna meminimalisir korban karena bisa saja itu trik KKB hingga menyebabkan jatuhnya korban dan mendapat tambahan amunisi dan senjata api," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.
 
KKB sejak Kamis (8/4) melakukan aksi penembakan hingga menewaskan dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, yakni Oktovianus Rayo (42 th) dan Yonatan Randen.
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024