Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi jajaran pengurus Masjid Istiqlal yang memberlakukan kebijakan peniadaan kegiatan buka puasa dan sahur bersama selama Ramadhan 1442 Hijriah mengingat masih berlangsungnya pandemi COVID-19.

Saat ini, Masjid Istiqlal menggelar pelaksanaan Shalat Tarawih berjamaah dengan membatasi untuk 2.000 jamaah atau hanya 30 persen dari ruang kapasitas utama masjid serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Kami apresiasi Masjid Istiqlal yang melakukan pembatasan kegiatan dan kapasitas jamaah. Tentu pembatasan ini akan berkontribusi besar terhadap penekanan lonjakan penyebaran COVID-19," ujar La Nyalla melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.

Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta kepada masjid-masjid lain untuk ikut melakukan pembatasan kegiatan dan kapasitas seperti yang dilakukan Masjid Istiqlal.

"Saya meminta kepada masjid-masjid lain untuk mengikuti langkah bijak Masjid Istiqlal karena angka COVID-19 di Jakarta dan beberapa tempat lain belum melandai dan masih tinggi setiap harinya," tutur dia.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu mengatakan keprihatinannya lantaran pandemi belum juga mereda.

Tahun ini, kata La Nyalla, merupakan tahun kedua Ramadhan yang dalam suasana wabah COVID-19.

"Saya mengajak seluruh umat Muslim untuk meminta pertolongan Allah agar kita segera keluar dari bencana wabah besar ini," tutur Senator Dapil Jawa Timur ini.

Masjid Istiqlal Jakarta tidak akan menggelar kegiatan buka puasa atau sahur bersama selama Ramadhan 1442 Hijriyah. Namun, Shalat Tarawih tetap dilakukan secara terbatas untuk 2.000 jamaah atau 30 persen dari kapasitas ruang utama masjid.

"Kami tidak melakukan acara buka puasa. Jadi, hanya dipakai Shalat Tarawih, shalat lima waktu, tidak ada buka puasa, tidak ada shalat lain dan tidak ada sahur bersama," kata Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar.
 

Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024