Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat mengharapkan pemahaman masyarakat di wilayahnya terkait dengan investasi bodong dapat terus meningkat.

Kepala Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak di Jayapura, Kamis, mengatakan pihak OJK terus memberikan edukasi bagi masyarakat di wilayahnya.

"Investasi bodong di Tanah Papua masih marak sehingga kegiatan edukasi waspada investasi bodong sangat penting dilakukan dengan harapan masyarakat dapat memahami investasi yang baik dan benar seperti investasi di Pasar Modal Indonesia," katanya.

Menurut Adolf, pihaknya perlu mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap penawaran investasi yang tidak masuk akal, seperti yang diketahui beberapa tahun yang lalu

Di mana Polda Papua berhasil menangkap pimpinan Wandermind yang telah menjalankan praktik investasi ilegal dengan menawarkan return yang sangat tinggi yaitu mencapai 30 persen dalam kurun waktu tiga bulan dengan cara merekrut anggota baru.

"Berdasarkan data yang kami peroleh bahwa dampak kerugian yang diakibatkan oleh Wandermind adalah sekitar Rp262 miliar, jumlah yang sangat fantastis," ujarnya.

Dia menjelaskan oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan selaku lembaga regulator di sektor jasa keuangan merasa perlu untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terhadap masyarakat.

"Pemahaman ini terkait risiko dan bahaya investasi 
yang dapat merugikan masyarakat baik saat ini maupun di kemudian hari," katanya lagi.

Sebelumnya, OJK Provinsi Papua dan Papua Barat bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua menggelar kegiatan edukasi literasi keuangan kepada anggota kepolisian di lingkungan Polda Papua dan Polres se-Papua bertema "Waspada Investasi Bodong dan Mengenal Investasi Legal di Pasar Modal".

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024