Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Provinsi Papua merencanakan vaksinasi kepada para pengurus 10 ormas Islam di wilayah itu sebelum Idul Fitri 1442 Hijriah.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis, mengatakan jika stok vaksin COVID-19 mencukupi maka salah satu prioritas kelompok sasaran yang akan dilakukan vaksinasi yaitu para pengurus ormas Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan lainnya yang terlibat langsung mempersiapkan perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Kalau memang vaksin tersedia, kami akan bertemu dengan 10 ormas Islam untuk merencanakan vaksinasi COVID-19 kepada para pengurus dan semua pihak yang terkait yang terlibat langsung dalam persiapan menyambut Idul Fitri mendatang," ujarnya.

Dinkes Mimika bersama semua unsur kesehatan lainnya di wilayah itu juga telah menyiapkan telaahan sebagai panduan untuk memungkinkan bisa dilaksanakannya shalat Idul Fitri 1442 Hijriah secara berjamaah di lapangan terbuka maupun masjid-masjid di wilayah itu.

"Telaahan sudah kami siapkan untuk disampaikan kepada Bupati Mimika dan Forkopimda. Selanjutnya kami akan berdiskusi dengan MUI Mimika dan seluruh Ormas Islam di Mimika untuk menyepakati apa-apa yang harus dipersiapkan saat pelaksanaan ibadah saat hari raya. Memang temuan kasus baru COVID-19 di Mimika kini menurun drastis, kasus kematian akibat COVID-19 pun hanya 0,8 persen, tapi belum semua dari kita sudah menerima vaksin," kata Reynold.

Adapun jumlah Vaksin Sinovac yang sudah diterima Kabupaten Mimika dari Provinsi Papua sampai saat ini baru sekitar 22.000 dosis, dimana lebih dari 16.000 dosis di antaranya sudah disuntikkan kepada warga.

"Sampai kemarin itu tersisa 600 vial (1 vial berisi 10 dosis) berarti untuk kebutuhan 6.000 orang. Khusus di wilayah Papua termasuk Mimika sampai tahun depan, Pemerintah Pusat menyediakan vaksin jenis Sinovac," jelasnya.

Selanjutnya setelah hari raya Lebaran, Dinkes Mimika akan memprogramkan pemberian vaksin COVID-19 kepada panitia PON XX Papua dan panitia Pesparawi XIII tingkat Provinsi Papua dan juga kelompok guru-guru yang akan mempersiapkan penyelenggaraan sekolah tatap muka mulai tahun ajaran baru.

"Paling tidak sampai di bulan Juni nanti program vaksinasi COVID-19 kepada semua kelompok sasaran itu harus tuntas," jelas Reynold.

Di Mimika saat ini terdapat 142 tenaga vaksinator, termasuk di RS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana milik PT Freeport Indonesia.

Setiap vaksinator maksimal hanya bisa melayani penyuntikan vaksin COVID-19 kepada 20 orang dalam sehari.

"Kalau 100 orang vaksinator kami kerahkan setiap hari maka dalam sehari saja sudah 2.000 orang yang disuntik vaksin dan dalam 10 hari sudah bisa mencakup 20.000 orang. Semoga nanti tidak ada permasalahan dengan ketersediaan stok vaksin, karena sampai sekarang kami terus mendapat pengiriman dari Dinkes Papua," harap Reynold.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024