Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui hingga kini belum dapat memastikan kerugian akibat kericuhan di rumah dinas Wakil Gubernur Papua sesaat setelah meninggalnya Wagub Klemen Tinal masih diselidiki.
 
"Saat ini anggota masih fokus mengamankan pelaksanaan ibadah sekaligus rumdis sehingga masyarakat yang bukan keluarga tidak diijinkan tinggal didalam rumah yang berlokasi di dok V atas. Anggota brimob sejak Minggu malam (23/5) disiagakan di rumdis Wagub Papua,"kata Irjen Pol Fakhiri di Jayapura, Senin. 

Dikatakan, penyelidikan atas kasus kericuhan dan kehilangan yang terjadi di rumdis Wagub Papua akan dilakukan Polresta Jayapura Kota seusai pemakaman Wagub Papua Klemen Tinal di Timika. 
 
Terkait kapan pemeriksaan dilakukan diserahkan ke Polresta Jayapura Kota, lanjutnya, namun semua staf yang bertugas akan dimintai keterangannya termasuk istri almarhum Wagub Papua Ny. Yolanda Tinal. 
 
Terkait kasus pelemparan yang sempat ramai diberitakan mengenai dirinya, Kapolda Papua mengatakan itu salah satu bentuk budaya namun tidak mengenai dirinya. 
 
"Alhamdulillah saya baik-baik saja, "kata Irjen Pol Fakhiri seraya mengatakan, ibadah yang akan dilaksanakan Senin malam (24/5) hanya akan diikuti keluarga terbatas dengan tetap pengawalan anggota brimob. 
 
"Bagi warga yang datang dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol akan ditangkap," tegas Kapolda Irjen Pol Fakhiri. 
 
 Wakil Gubernur Klemen Tinal (50 th) meninggal dunia di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta, Jumat, (21/5) sekitar pukul 04.00 WIB, sebelumnya pernah menjabat Bupati Mimika pada 2001-2006 dan 2008 - 2013.
 
Kemudian pada 2014, Klemen Tinal dilantik menjadi Wakil Gubernur Papua hingga saat ini dan selain sebagai Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal juga menjabat Ketua DPD Golkar Papua, Ketua Percasi Papua dan Ketua DPP Perserosi.
 
Jenazah Wagub Klemen Tinal, Minggu (23/5) diterbangkan ke Timika dan dijadwalkan Senin (25/5) dimakamkan di makam keluarga. 
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024