Timika (ANTARA) - Kerugian materi yang dialami para pemilik usaha yang tempat usahanya terbakar hebat pada Selasa (5/4) ditaksir mencapai lebih dari Rp1,5 miliar.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika Iptu Bertu Haridyka Eka Anwar di Timika, Jumat, mengatakan jajarannya dibantu Tim Laboratorium Forensik Polda Papua telah menggelar olah tempat kejadian perkara di lokasi kebakaran yang terletak di kawasan dekat Pusat Pertokoan dan Hotel Horison Diana Timika, Jalan Budi Utomo itu.
"Kami juga telah memeriksa beberapa orang saksi yaitu para pemilik masing-masing tempat usaha yang terbakar itu," jelas Bertu.
Adapun tempat usaha yang terbakar dan kini tinggal menyisakan puing-puing yaitu satu unit bangunan Department Store Unalala yang menjual aneka pakaian dan aksesoris kaum perempuan, satu bangunan Toko Internasional, lima unit bangunan warung makan semi permanen, satu bangunan Pos Ojek dan Pos Peduli Keamanan dan tiga unit box konteiner.
Beberapa sampel dari lokasi kebakaran itu telah diambil Tim Labfor Polda Papua untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sejauh ini polisi belum bisa menyimpulkan apakah kebakaran yang terjadi pada Selasa (5/4) itu akibat unsur kelalaian ataukah karena hubungan arus pendek listrik.
Kebakaran hebat yang melanda sejumlah bangunan dekat kompleks Pusat Pertokoan dan Hotel Horison Diana Timika pada Selasa (5/4) siang menggegerkan warga setempat lantaran lokasi itu berada di pusat perekonomian di Kota Timika.
Kepanikan terjadi di Pusat Perbelanjaan Diana Timika yang saat ini banyak dikunjungi warga.
Kondisi tidak kalah mencekam terjadi di RS Tjanda Medika, yang bangunannya terhubung dengan Ruko Rumah Makan Minang dan Barbershop, persis di samping Toko Unalala yang terbakar.
Para petugas rumah sakit swasta itu sempat mengeluarkan para pasien yang sedang dirawat, termasuk juga peralatan medis ke halaman depan rumah sakit.
Saat ditemui Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan para pemilik tempat usaha yang menjadi korban kebakaran mengaku seluruh harta bendanya musnah.
"Intinya, masyarakat yang menjadi korban minta perhatian, mereka tidak punya apa-apa lagi. Hanya sisa pakaian di badan, mereka sudah tidak punya tempat tinggal," kata John Rettob.
Atas permintaan warga tersebut, Wabup Mimika berjanji untuk segera mendata para korban beserta kerugian material yang mereka alami.
"Kami akan lakukan pendataan dicross-check dengan data dari pihak kepolisian. Nanti Dinas Sosial dan BPBD akan mendata ini semua. Kita akan coba mencari solusi bersama-sama," tutur mantan Kadis Perhubungan dan Kominfo Mimika itu.