New York (ANTARA) - Dolar menunjukkan kenaikan moderat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah lelang obligasi pemerintah yang menyediakan perlindungan terhadap inflasi (Treasury Inflation Protected Securities-TIPS) bertenor 10 tahun dan investor mencerna data ekonomi.
Dolar pada awalnya beringsut lebih rendah setelah rilis data ekonomi yang mengecewakan, greenback membalikkan kerugiannya setelah imbal hasil obligasi pemerintah sebagian pulih setelah lelang TIPS 10-tahun yang menunjukkan permintaan asing yang lemah untuk surat utang tersebut.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang dunia lainnya, terakhir naik 0,13 persen.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 1,8325 persen, turun dari tertinggi dua tahun mereka di 1,902 persen yang dicapai pada Rabu (19/1/2022).
"Sementara imbal hasil lebih lemah, mereka masih pada level yang tinggi, dan dolar terus menarik dukungan menjelang pertemuan Fed minggu depan," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.
"Kami telah melihat pasang surut bulan ini, tetapi fundamental yang mendasarinya tetap bullish untuk dolar karena pandangan bahwa Fed akan mengadopsi sikap kebijakan yang lebih hawkish ke depan."
Kenaikan imbal hasil acuan telah didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneter pada laju yang lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya. Dana Fed berjangka telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga pada Maret dan total empat kenaikan pada tahun ini.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral diperkirakan akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Selasa (25/1/2022), di mana para pelaku pasar akan menganalisis dengan cermat pernyataan komite mengenai garis waktu pengetatan.
"Mata uang bergerak pada kisaran ketat, menunggu bank sentral minggu depan," kata Manimbo, menambahkan bahwa "ekspektasi pasar bisa dibilang menjadi terlalu agresif sehubungan dengan kebijakan Fed yang hawkish."
Euro terakhir berada di 1,1313 dolar, di bawah level tertinggi sebelumnya di 1,1369 dolar. Pound 0,03 persen lebih tinggi pada 1,3615 dolar dan yen secara nominal lebih rendah pada 114,14 per dolar.
Aussie menguat 0,41 persen menjadi 0,7241 dolar AS, memperpanjang kenaikan dari hari sebelumnya, dan dolar Kanada membalikkan kenaikan sebelumnya, dengan satu dolar AS senilai 1,2474 dolar Kanada.
Krona Norwegia jatuh setelah bank sentral memilih untuk mempertahankan suku bunga pada 0,5 persen dan mengatakan pihaknya di jalur untuk kenaikan suku bunga pada Maret. Krona terakhir turun 0,16 persen terhadap dolar.
Di antara mata uang kripto, bitcoin terakhir menguat 3,0 persen pada 42.916 dolar AS, sementara saingannya yang lebih kecil ethereum meningkat 4,3 persen menjadi 3.215 dolar AS.
Berita Terkait
Dolar AS naik setelah data pekerjaan AS lebih kuat, euro melemah
Sabtu, 2 April 2022 6:29
Dolar AS menguat, dipicu permintaan uang aman saat konflik Rusia-Ukraina
Jumat, 1 April 2022 6:55
Kurs Rupiah Jumat pagi menguat 12 poin
Jumat, 4 Maret 2022 9:29
Kurs Rupiah Selasa pagi menguat dua poin
Selasa, 8 Februari 2022 9:19
Kurs Rupiah jelang Imlek menguat seiring optimisme pemulihan ekonomi global
Senin, 31 Januari 2022 17:23
Dolar AS catat kenaikan mingguan terbesar 7-bulan saat Fed kian "hawkish"
Sabtu, 29 Januari 2022 8:54
Dolar AS melonjak, Fed siap naikkan suku bunga lebih besar-lebih cepat
Jumat, 28 Januari 2022 5:32
Kurs Rupiah Rabu pagi menguat 15 poin
Rabu, 26 Januari 2022 9:30