Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua megungkapkan,  penyaluran bantuan sebanyak 250 unit rumah sehat untuk warga di daerah itu terhambat dengan data penerima yang tidak lengkap.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan dari jumlah itu hanya sebagian warga yang menerima bantuan rumah karena datanya telah lengkap.

"Kemarin kita ada dapat bantuan program pemerintah sebanyak 250 rumah tetapi tidak bisa terpenuhi karena pengusulan data kita tidak lengkap, akhirnya cuma dapat separuh dari jumlah itu,"katanya.

Bupati Jhon Banua mengakui masyarakat selalu mengusulkan permintaan rumah saat ia melakukan kunjungan kerja ke distrik. Namun usulan warga tidak lengkap dengan data pendukung seperti kartu keluarga maupun kartu tanda penduduk.

"Sehingga saya harap bapak/ibu, camat, kepala kampung tolong buat usulan yang baik supaya kita bisa ajukan untuk perumahan. Usulan itu harus ada KK dan KTP," katanya.

Bupati menginstruksikan kepala kampung maupun kepala distrik mengambil format permintaan rumah sehat di dinas perumahan untuk selanjutnya dibuatkan usulan permintaan rumah.

"Kita tidak bisa berbicara saja kepada pemerintah bahwa bupati kami minta rumah, tetapi tidak ada dokumen. Kalau datanya lengkap, bupati tinggal menindaklanjuti karena program itu ada di Kementerian Perumahan maupun di provinsi," katanya.

Selain bantuan bangunan rumah baru, ada juga bantuan rehab rumah warga yang per kepala keluarga diberikan Rp35 juta. Program ini sudah berjalan di beberapa distrik yang data penerimanya lengkap.

"Khusus untuk rehab ini, di daerah Distrik Wamena dan sekitarnya seperti Hubikiak itu sudah jalan karena penerima punya dokumen foto, KK dan KTP," katanya.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024