Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua minta pihak gereja membantu membentuk generasi muda yang sehat agar terhindar dari pengaruh minuman keras, narkoba serta tindakan anarkistis lainnya.

Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi saat di Distrik Wollo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu,  mengatakan pengaruh generasi muda terhadap hal negatif sangat berdampak kelanjutan pembangunan di wilayah ini sehingga pemerintah mengharapkan bantuan pihak gereja.

"Kami harap peran gereja harus gencar, supaya generasi muda ini dibawa ke jalan yang benar sesuai ajaran agama yang belaku di masing-masing denominasi gereja yang ada," katanya.

Pada kunjungan kerja ke Sekolah Teologia Atas Injil Damai (STAID) Wollo itu pemerintah berjanji memberikan lima unit komputer untuk mendukung pengembangan pendidikan di sekolah ini.  

"Sebelumnya pemerintah memberikan bantuan untuk pembangunan kantor STAID dan kami akan berikan bantuan komputer," katanya.

Pada kesempatan itu pemerintah tidak lupa memotivasi warga untuk terus berkebun, beternak babi sebagai mana visi pemkab yaitu 3W, sebab diyakini dua hal ini mampu menyelesaikan persoalan kesejahteran dan masalah hukum di masyarakat.

"3 W (Wam (babi), Wen (berkebun) dan Wene (masalah)) merupakan identias masyarakat Jayawijaya oleh karena itu saya dengan bupati selalu mengingatkan masyarakat untuk berkebun. Kalau butuh alat kerja kami akan siap membantu," katanya.

Wam atau babi merupakan ternak yang paling berharga sebab berkaitan erat dengan budaya masyarakat pegunungan Papua. Setiap kegiatan pasti saja disajikan makan bersama daging babi. 

Pemerintah kabupaten Jayawijaya yakin dengan mendorong warga membuka lahan pertanian umbi, masyarakat bisa mengkonsumsi sebagian dan memberikan sebagian untuk babi yang dipelihara.

Ternak babi juga digunakan untuk pembayaran denda atas kasus pembunuhan, denda perselingkuhan, bahkan pembayaran mahar. Hal in mendorong harga ternak babi sangat mahal dan lebih berharga dibandingkan ternak sapi ataupun kambing maupun ayam.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024