Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan belasungkawa atas tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di Selat Bali.
"Kita kembali berduka atas kejadian kapal tenggelam. Secara pribadi, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam untuk korban luka-luka dan belasungkawa kepada korban meninggal dunia,” kata La Nyalla dalam keterangan tertullis di Jakarta, Rabu.
La Nyalla meminta Tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga seluruh penumpang dan awak kapal ditemukan.
Ia berharap pencarian korban berjalan dengan lancar.
"Saya meminta agar pencarian hingga tuntas. Temukan seluruh penumpang dan awak kapal. Mari kita berdoa agar korban yang hingga saat ini masih hilang bisa ditemukan dengan selamat," katanya.
KMP Yunicee yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, tenggelam saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Berdasarkan manifes, kapal ini mengangkut 41 penumpang dan 12 kru kapal.
Hingga Rabu pagi, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 46 orang, 39 orang di antaranya selamat dan 7 meninggal. Sementara itu, korban yang belum ditemukan diduga 11 orang.
"Saya juga meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh mengenai penyebab tenggelamnya kapal, apakah karena faktor teknis, alam, atau karena human error," tutur La Nyalla.
Bila ditemukan kesalahan manusia, anggota DPD RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur ini meminta pihak berwenang melakukan pertanggungjawaban yang lebih kepada korban.
La Nyalla juga memandang perlu ada audit internal untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Kementerian Perhubungan perlu mengevaluasi keamanan armada laut, dan kejadian tenggelamnya kapal angkutan harus menjadi tolok ukur untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kelayakan angkutan agar meminimalisasi angka kecelakaan," katanya.
Ia mengingatkan pentingnya peningkatan standar keamanan angkutan laut. Dengan begitu, kejadian serupa tidak terulang kembali.
Selain itu, pihak Jasa Raharja sudah memastikan telah menjamin seluruh penumpang. Pendataan harus dilakukan secara cepat sehingga proses jaminan asuransi bisa segera diurus.
Untuk membantu evakuasi, TNI Angkatan Laut telah mengerahkan KRI Soputan-923 dan KRI Rigel-933 yang merupakan KRI jenis kapal survei Hydro Oseanografi. KRI Rigel mempunyai kemampuan khusus untuk mendeteksi bawah air.
Dari hasil pencarian, KMP Yunicee ditemukan tenggelam di dasar Selat Bali dengan kedalaman 78 meter. Kapal juga terseret arus hingga 1,6 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami memberikan apreasiasi atas respons cepat Pemkab Banyuwangi. Upaya ini sangat membantu korban tenggelamnya KMP Yunicee. Semoga korban luka-luka bisa tertangani dengan baik sehingga bisa kembali pulih," kata La Nyalla.
"Kita kembali berduka atas kejadian kapal tenggelam. Secara pribadi, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam untuk korban luka-luka dan belasungkawa kepada korban meninggal dunia,” kata La Nyalla dalam keterangan tertullis di Jakarta, Rabu.
La Nyalla meminta Tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga seluruh penumpang dan awak kapal ditemukan.
Ia berharap pencarian korban berjalan dengan lancar.
"Saya meminta agar pencarian hingga tuntas. Temukan seluruh penumpang dan awak kapal. Mari kita berdoa agar korban yang hingga saat ini masih hilang bisa ditemukan dengan selamat," katanya.
KMP Yunicee yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, tenggelam saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Berdasarkan manifes, kapal ini mengangkut 41 penumpang dan 12 kru kapal.
Hingga Rabu pagi, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 46 orang, 39 orang di antaranya selamat dan 7 meninggal. Sementara itu, korban yang belum ditemukan diduga 11 orang.
"Saya juga meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh mengenai penyebab tenggelamnya kapal, apakah karena faktor teknis, alam, atau karena human error," tutur La Nyalla.
Bila ditemukan kesalahan manusia, anggota DPD RI asal Daerah Pemilihan Jawa Timur ini meminta pihak berwenang melakukan pertanggungjawaban yang lebih kepada korban.
La Nyalla juga memandang perlu ada audit internal untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Kementerian Perhubungan perlu mengevaluasi keamanan armada laut, dan kejadian tenggelamnya kapal angkutan harus menjadi tolok ukur untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kelayakan angkutan agar meminimalisasi angka kecelakaan," katanya.
Ia mengingatkan pentingnya peningkatan standar keamanan angkutan laut. Dengan begitu, kejadian serupa tidak terulang kembali.
Selain itu, pihak Jasa Raharja sudah memastikan telah menjamin seluruh penumpang. Pendataan harus dilakukan secara cepat sehingga proses jaminan asuransi bisa segera diurus.
Untuk membantu evakuasi, TNI Angkatan Laut telah mengerahkan KRI Soputan-923 dan KRI Rigel-933 yang merupakan KRI jenis kapal survei Hydro Oseanografi. KRI Rigel mempunyai kemampuan khusus untuk mendeteksi bawah air.
Dari hasil pencarian, KMP Yunicee ditemukan tenggelam di dasar Selat Bali dengan kedalaman 78 meter. Kapal juga terseret arus hingga 1,6 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami memberikan apreasiasi atas respons cepat Pemkab Banyuwangi. Upaya ini sangat membantu korban tenggelamnya KMP Yunicee. Semoga korban luka-luka bisa tertangani dengan baik sehingga bisa kembali pulih," kata La Nyalla.