Timika (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kapolres Puncak Komisaris Polisi I Nyoman Punia menyebut sejak 7 Juli Pemkab setempat membatasi aktivitas penerbangan mengangkut penumpang ke tiga bandara di wilayah itu yakni Ilaga, Beoga dan Sinak, namun penerbangan mengangkut bahan kebutuhan pokok tetap diprioritaskan.

"Untuk aktivitas penerbangan ke Kabupaten Puncak yaitu ke Bandara Ilaga, Bandara Beoga dan Bandara Sinak sampai sekarang masih tetap berjalan. Memang setelah ada pembatasan, sekarang diutamakan untuk pengangkutan barang kebutuhan pokok saja. Adapun untuk penerbangan penumpang, sifanya untuk kepentingan mendesak atau emergency sesuai instruksi Bupati Puncak," kata Nyoman Punia saat dihubungi Antara dari Timika, Selasa.

Kompol Nyoman menjelaskan situasi keamanan di tiga bandara itu sekarang ini cukup kondusif.

"Semuanya cukup kondusif. Masyarakat melakukan kegiatan seperti biasa, ada yang berkebun, ada yang berjualan di pasar, ada yang beternak. Tidak ada hal yang menonjol," jelasnya.

Sebagai kabupaten yang wilayahnya terletak di kawasan pegunungan Papua dan belum terjangkau akses perhubungan darat, Kabupaten Puncak selama ini mengandalkan suplai barang kebutuhan pokok maupun bahan bangunan melalui angkutan udara dari Timika.

Pesawat terbang jenis caravan dan maksimal jenis twin otter dengan kapasitas angkut 1.200 kilogram hingga 1.700 kilogram setiap hari bolak-balik dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru Ilaga, maupun Bandara Sinak dan Bandara Beoga dengan waktu tempuh hanya sekitar 25-35 menit untuk mengangkut berbagai barang kebutuhan pokok bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pegunungan tersebut.

Bupati Puncak Willem Wandik beberapa waktu lalu menyebut jajarannya untuk sementara waktu menghentikan operasional penerbangan mengangkut penumpang ke wilayah itu menyusul ditemukannya beberapa warga yang terpapar COVID-19.

Pemkab setempat hanya mengizinkan operasional penerbangan untuk mengangkut logistik atau barang kebutuhan pokok, bahan bangunan dan penerbangan penumpang dalam kondisi emergensi.

"Sejak 7 Juli lalu kami tutup penerbangan penumpang ke Kabupaten Puncak. Kami akan melihat perkembangan ke depan, jika kasus COVID-19 sudah menurun maka penerbangan penumpang akan kami buka kembali," kata Willem Wandik.

Saat ini, katanya, ditemukan sembilan kasus COVID-19 di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak. Satu pasien sudah meninggal dunia.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024