Timika (ANTARA) - Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua berduka lantaran satu tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Puskesmas Kwamki Timika (Puskesmas Kota) bernama Puput Putriani Amd.Kep meninggal dunia pada Kamis setelah terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis, mengatakan korban yang sedang hamil itu dilarikan ke RSUD Mimika pada Rabu (28/7).
Korban diduga terpapar virus corona di tempatnya bekerja. "Kami semua sangat berduka," kata Reynold.
Reynold menyebut selama ini para tenaga medis bertaruh nyawa untuk menyelamatkan warga masyarakat dari penularan virus corona yang mematikan itu.
"Namun kami sangat menyayangkan masih ada warga yang membuat video dan menyebarkan jika COVID ini hoaks. Kasihan, beliau tidak tahu bagaimana batin keluarga korban, batin kami tenaga kesehatan, dan batin orang-orang yang sedang mempertahankan nyawa menghadapi wabah ini," ujar Reynold menanggapi sebuah potonghan video pernyataan salah satu tokoh masyarakat di Mimika.
Sejak pandemi COVID-19 melanda Mimika dari 25 Maret 2020 hingga saat ini, tercatat sudah dua orang tenaga kesehatan di wilayah itu menjadi korban meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Adapun jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Mimika hingga 28 Juli 2021 mencapai 8.398 kasus dengan jumlah kasus kematian mencapai 117 orang.
Kasus kematian pasien COVID-19 di Mimika tertinggi terjadi pada bulan Juli ini, dimana sejak 1 Juli hingga 28 Juli tercatat 57 kasus kematian atau rata-rata 5,5 kasus kematian per hari.
Melonjaknya pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit terutama pasien dengan kasus berat dan kritis, membuat keterisian tempat tidur pasien pada sejumlah fasilitas kesehatan di Timika dan sekitarnya kini semakin penuh.
RSUD Mimika yang memiliki 63 tempat tidur ruang isolasi untuk pasien COVID-19 kini sudah terisi 95,56 persen, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) sudah terisi 82,76 persen dari total 29 tempat tidur, Klinik Kuala Kencana sudah terisi 20 persen dari 10 tempat tidur dan RS Tembagapura kini sudah terisi 70,83 persen dari total 48 tempat tidur yang disiapkan.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Kamis, mengatakan korban yang sedang hamil itu dilarikan ke RSUD Mimika pada Rabu (28/7).
Korban diduga terpapar virus corona di tempatnya bekerja. "Kami semua sangat berduka," kata Reynold.
Reynold menyebut selama ini para tenaga medis bertaruh nyawa untuk menyelamatkan warga masyarakat dari penularan virus corona yang mematikan itu.
"Namun kami sangat menyayangkan masih ada warga yang membuat video dan menyebarkan jika COVID ini hoaks. Kasihan, beliau tidak tahu bagaimana batin keluarga korban, batin kami tenaga kesehatan, dan batin orang-orang yang sedang mempertahankan nyawa menghadapi wabah ini," ujar Reynold menanggapi sebuah potonghan video pernyataan salah satu tokoh masyarakat di Mimika.
Sejak pandemi COVID-19 melanda Mimika dari 25 Maret 2020 hingga saat ini, tercatat sudah dua orang tenaga kesehatan di wilayah itu menjadi korban meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Adapun jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Mimika hingga 28 Juli 2021 mencapai 8.398 kasus dengan jumlah kasus kematian mencapai 117 orang.
Kasus kematian pasien COVID-19 di Mimika tertinggi terjadi pada bulan Juli ini, dimana sejak 1 Juli hingga 28 Juli tercatat 57 kasus kematian atau rata-rata 5,5 kasus kematian per hari.
Melonjaknya pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit terutama pasien dengan kasus berat dan kritis, membuat keterisian tempat tidur pasien pada sejumlah fasilitas kesehatan di Timika dan sekitarnya kini semakin penuh.
RSUD Mimika yang memiliki 63 tempat tidur ruang isolasi untuk pasien COVID-19 kini sudah terisi 95,56 persen, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) sudah terisi 82,76 persen dari total 29 tempat tidur, Klinik Kuala Kencana sudah terisi 20 persen dari 10 tempat tidur dan RS Tembagapura kini sudah terisi 70,83 persen dari total 48 tempat tidur yang disiapkan.