Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Anthony Sinisuka Ginting menuturkan harapannya untuk bisa membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia dari Olimpiade perdananya di Tokyo.

Pernyataan itu ia sampaikan setelah gagal melaju ke babak final akibat dikalahkan pebulu tangkis asal China, Chen Long, di babak empat besar tunggal putra Olimpiade Tokyo, Minggu.

"Ini (medali) akan sangat berarti bagi saya. Ini Olimpiade pertama saya, dan saya sudah berusaha keras. Mencapai tahap ini (semifinal) adalah mimpi yang jadi kenyataan, karenanya saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini," kata Ginting lewat informasi resmi BWF di laman resminya.

Lawan yang dihadapi Ginting di babak semifinal merupakan atlet yang kenyang asam garam. Dari pengalamannya yang lebih panjang, Chen Long sudah mengoleksi dua medali Olimpiade.

Medali pertamanya adalah perunggu yang didapat di London 2012. Baru di Rio 2016, Chen Long menyabet medali emas.

Ginting mengaku kesulitan bermain melawan Chen Long. Dalam pertandingan selama 56 menit itu, Ginting yang sudah bermain maksimal tetap tak bisa mendobrak dominasi lawannya.

"Saya lihat permainannya hari ini berbeda dari pertemuan kami sebelumnya. Dia tidak sering angkat bola, itulah sebabnya dia bisa mengendalikan permainan dari awal sampai selesai. Dia juga tidak membuat kesalahan, dia pemain yang sangat fokus," ujar Ginting soal permainan Chen Long.

Meski menelan kekecewaan, namun peraih medali perak Asian Games 2018 ini masih bersikukuh untuk menggondol medali perunggu dari Olimpiade Tokyo.

Pada pertandingan penentuan hari Senin pukul 18.00 WIB, ia akan menghadapi pebulu tangkis Guatamela, Kevin Cordon.

"Saya kecewa dengan permainan tadi karena tidak mudah sampai sini (semifinal), tapi ya mau bagaimana lagi. Pasti ada pemenang dan yang kalah, tapi saya harus bangkit secepat mungkin karena besok ada satu pertandingan penting lainnya," Ginting menuturkan.

Setelah ini Ginting akan fokus untuk beristirahat dan berharap staminanya bisa pulih untuk laga penentuan besok.

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024