Pontianak (ANTARA) - Dua atlet cabang olahraga panahan dari Kalimantan Barat, Azmi Hamsa dan Bella Aryanti, terus mematangkan persiapan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Pelatih panahan Kalbar, Mashadi di Pontianak, Senin, mengatakan kedua atlet panahan itu terus melakukan latihan dan ditargetkan harus melepaskan tembakan minimal 700 kali dalam satu hari.
"Hal itu perlu dilakukan agar bermanfaat untuk daya tahan, mental maupun otomatisasi gerak dalam teknik memanah seorang atlet panahan," ujarnya.
Dia menambahkan, kalau dikalkulasikan rata-rata mulai latihan sejak pagi dan sore, para atlet melepaskan sekitar 1.000 tembakan panah.
Menurut Mashadi, sebenarnya sudah ada target yang dibebankan kepada atlet dalam latihan, misalnya untuk level nasional atlet harus melepaskan 700 tembakan, kemudian level internasional mencapai minimal 1.000 tembakan panah.
Sementara itu, Azmi Hamsa yang akan mengikuti PON XX Papua Oktober 2021 mendatang, mengatakan bahwa panahan memiliki keunikan dan tantangan tersendiri sehingga ia tertarik menggeluti olahraga tersebut.
Azmi mengaku panahan melatih dirinya tentang keseimbangan dan kontrol, karena dalam memanah perlu sinkronisasi antara otot dan otak saat memegang busur, kemudian mengarahkannya serta melatih fokus si atlet.
Azmi menilai yang tidak kalah penting ialah mental atlet itu sendiri khususnya saat menjalani sebuah pertandingan apalagi dengan level yang lebih bergengsi.
"Tantangan untuk pertandingan itu menjaga mental tetap baik, menjaga tubuh tetap prima agar konsentrasi kita tetap terjaga, menjaga mindset agar tidak terpengaruh dengan orang lain," ujarnya.
Azmi bercita-cita bisa mengharumkan nama Kalbar pada PON XX Papua, dan juga bertekad bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Pelatih panahan Kalbar, Mashadi di Pontianak, Senin, mengatakan kedua atlet panahan itu terus melakukan latihan dan ditargetkan harus melepaskan tembakan minimal 700 kali dalam satu hari.
"Hal itu perlu dilakukan agar bermanfaat untuk daya tahan, mental maupun otomatisasi gerak dalam teknik memanah seorang atlet panahan," ujarnya.
Dia menambahkan, kalau dikalkulasikan rata-rata mulai latihan sejak pagi dan sore, para atlet melepaskan sekitar 1.000 tembakan panah.
Menurut Mashadi, sebenarnya sudah ada target yang dibebankan kepada atlet dalam latihan, misalnya untuk level nasional atlet harus melepaskan 700 tembakan, kemudian level internasional mencapai minimal 1.000 tembakan panah.
Sementara itu, Azmi Hamsa yang akan mengikuti PON XX Papua Oktober 2021 mendatang, mengatakan bahwa panahan memiliki keunikan dan tantangan tersendiri sehingga ia tertarik menggeluti olahraga tersebut.
Azmi mengaku panahan melatih dirinya tentang keseimbangan dan kontrol, karena dalam memanah perlu sinkronisasi antara otot dan otak saat memegang busur, kemudian mengarahkannya serta melatih fokus si atlet.
Azmi menilai yang tidak kalah penting ialah mental atlet itu sendiri khususnya saat menjalani sebuah pertandingan apalagi dengan level yang lebih bergengsi.
"Tantangan untuk pertandingan itu menjaga mental tetap baik, menjaga tubuh tetap prima agar konsentrasi kita tetap terjaga, menjaga mindset agar tidak terpengaruh dengan orang lain," ujarnya.
Azmi bercita-cita bisa mengharumkan nama Kalbar pada PON XX Papua, dan juga bertekad bisa membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.