Wamena, Papua (ANTARA) - Kepala Puskesmas Hom-Hom, Kabupaten Jayawijaya, Asalaus Alua mengajak orang asli Papua atau penduduk asli tidak takut untuk divaksin sebab vaksin itu melindungi mereka dari ancaman COVID-19.

Asalaus Alua di Wamena, Jayawijaya, Kamis, mengakui informasi bohong mengakibatkan jumlah orang Papua yang mengikuti vaksinasi sangat terbatas bila dibandingkan warga perantau atau non Papua.

"Saya tidak mengerti kenapa orang Papua tidak datang untuk vaksinasi. Kita di sini itu hampir kebanyakan teman-teman pendatang (non Papua) yang datang vaksinasi," katanya.

Menurut dia, ada dua kasus yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat Papua untuk tidak menolak atau takut menerima vaksinasi. Contoh pertama adalah kasus HIV/AIDS.

Awal AIDS muncul di Papua, menurut dia, sebagian penduduk asli tidak percaya namun kini orang Papua sadar bahwa AIDS ada dan sudah membunuh banyak orang.

"Dahulukan dibilang bahwa AIDS itu tipu-tipu, sekarang karena AIDS kita sampai banyak yang mati," katanya.

Contoh kedua adalah terkait pembuatan KTP elektronik yang awalnya diisukan berkaitan dengan religi atau agama dan meresahkan sehingga sebagian masyarakat enggan membuat KTP elektronik.

"Terus dahulu juga orang bilang jangan urus KTP elektronik karena itu angka 66,77. Sekarang yang antrian banyak di kantor kependudukan itu orang Papua semua. Sebenarnya dua kasus ini pelajaran bagi kami. Sekarang isu tersebar akhirnya orang Papua sendiri tidak datang untuk vaksin," katanya.

Ia mengajak warga Papua yang masih takut vaksin untuk segera datang sebab selain aman tetapi juga pemerintah menggratiskan vaksinasi tersebut.

"Kalau tidak datang begini (tidak mau vaksin), seandainya nanti vaksinasi gratis yang dilakukan sekarang ini tidak ada lagi, nanti warga mau ambil dana dari mana untuk biaya vaksin," katanya.

Puskesmas Hom-Hom merupakan satu dari dua Puskesmas di Jayawijaya yang diizinkan melakukan vaksinasi, selain di RSUD Wamena.

"Kami di Hom-Hom ini tenaga vaksinatornya ada 6 orang. Mereka ini bertanggungjawab untuk rapid sejak pertama kegiatan itu sampai dengan masuk pada kegiatan vaksinasi yang sekarang berlangsung," katanya.

Kegiatan vaksinasi di Puskesmas Hom-Hom dilakukan setiap Senin, Rabu dan Kamis sehingga bagi warga yang hendak vaksin bisa datang ke Puskesmas untuk mendapatkan hak mereka.

Berdasarkan data vaksinasi Puskesmas Hom-Hom sejak Februari hingga Juli 2020, tercatat 2.413 orang yang sudah divaksin.

Pada Februari hanya 43 orang, lalu pada Maret jumlahnya bertambah menjadi 389 orang, April 473 orang, Mei 421 orang, Juni 344 orang, Juli 743 orang.


Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2025