Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta anak muda tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun memiliki imunitas yang baik.
"Kaum muda memang punya sistem imun yang lebih prima. Tapi, harus diingat banyak sekali kejadian anak muda menjadi 'carrier' atau pembawa virus bagi orang tua. Maka disiplin prokes mutlak dilakukan, jangan pernah sembrono,” kata LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Apalagi, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terjadi peningkatan kasus kematian pasien usia produktif, kata LaNyalla melanjutkan.
Menurut LaNyalla, menjaga diri sendiri akan sangat berguna bagi keluarga dan lingkungan.
Senator asal Jawa Timur ini berharap generasi muda lebih bijaksana dalam menghadapi pandemi. Apalagi, anak muda biasanya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan saat terpapar COVID-19.
"Tapi yang sangat bahaya adalah ketika mereka menularkan virus kepada orang tua, apalagi yang memiliki komorbid. Maka saya mengajak anak-anak muda untuk meningkatkan kepedulian kepada keluarganya. Ingat selalu untuk menerapkan 3M, dan pastikan sudah dalam keadaan bersih ketika berinteraksi dengan orang tua maupun kelompok berisiko tinggi,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juli 2021, terdapat sebanyak 46,7 persen kematian akibat COVID-19 di Indonesia berasal dari populasi berusia di atas 60 tahun.
Adapun 36,7 persen kematian berasal dari pasien usia 46-59 tahun dan 12,7 persen kematian dari usia 31-45 tahun. Selain itu, terjadi peningkatan kematian akibat COVID-19 untuk pasien usia 31-45 tahun selama Juli 2021.
“Angkanya cukup melonjak. Karena di bulan Juli terjadi kasus kematian di usia 31-45 tahun sebanyak 5.159 orang, padahal bulan sebelumnya hanya ada 964 kasus. Peningkatan juga terjadi di kelompok usia 46-59 tahun, dengan total 13.694 orang. Naik lima kali lipat,” katanya.
"Kaum muda memang punya sistem imun yang lebih prima. Tapi, harus diingat banyak sekali kejadian anak muda menjadi 'carrier' atau pembawa virus bagi orang tua. Maka disiplin prokes mutlak dilakukan, jangan pernah sembrono,” kata LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Apalagi, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terjadi peningkatan kasus kematian pasien usia produktif, kata LaNyalla melanjutkan.
Menurut LaNyalla, menjaga diri sendiri akan sangat berguna bagi keluarga dan lingkungan.
Senator asal Jawa Timur ini berharap generasi muda lebih bijaksana dalam menghadapi pandemi. Apalagi, anak muda biasanya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan saat terpapar COVID-19.
"Tapi yang sangat bahaya adalah ketika mereka menularkan virus kepada orang tua, apalagi yang memiliki komorbid. Maka saya mengajak anak-anak muda untuk meningkatkan kepedulian kepada keluarganya. Ingat selalu untuk menerapkan 3M, dan pastikan sudah dalam keadaan bersih ketika berinteraksi dengan orang tua maupun kelompok berisiko tinggi,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juli 2021, terdapat sebanyak 46,7 persen kematian akibat COVID-19 di Indonesia berasal dari populasi berusia di atas 60 tahun.
Adapun 36,7 persen kematian berasal dari pasien usia 46-59 tahun dan 12,7 persen kematian dari usia 31-45 tahun. Selain itu, terjadi peningkatan kematian akibat COVID-19 untuk pasien usia 31-45 tahun selama Juli 2021.
“Angkanya cukup melonjak. Karena di bulan Juli terjadi kasus kematian di usia 31-45 tahun sebanyak 5.159 orang, padahal bulan sebelumnya hanya ada 964 kasus. Peningkatan juga terjadi di kelompok usia 46-59 tahun, dengan total 13.694 orang. Naik lima kali lipat,” katanya.