Jakarta (ANTARA) - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo makin menguat untuk pemilihan Calon Presiden (Capres) 2024 yakni 20,1 persen.
"Dukungan publik terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 makin menguat," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berbanding terbalik dengan Ganjar, Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga kader PDIP hanya memperoleh elektabilitas sebesar 1,3 persen. Demikian juga dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memperoleh 1,1 persen.
"Elektabilitas Ganjar unggul, sementara Puan dan Airlangga yang banyak memasang baliho justru masih berkisar 1,1 hingga 1,3 persen," kata dia.
Menurut Dendik, pemasangan baliho yang masif tidak berdampak signifikan pada perolehan elektabilitas capres. Sebaliknya, Ganjar sudah lama mengandalkan komunikasi melalui media sosial dengan menonjolkan kinerjanya sebagai kepala daerah untuk dua periode.
Ia menilai Puan tampaknya sulit meniru hal serupa mengingat citra DPR di mata publik tidak begitu memuaskan. Kritik yang dilontarkan Puan terhadap pemerintahan Jokowi bisa dilihat sebagai upaya menaikkan elektabilitas, tetapi berisiko terhadap PDIP sebagai partai berkuasa.
Begitu juga dengan Airlangga sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), rakyat tengah merasakan kesulitan berusaha dampak penerapan PPKM dan perpanjangannya, ujar dia.
Lebih lengkap, hasil survei yang dilakukan oleh Polmatrix ialah Ganjar Pranowo 20,1 persen, posisi kedua ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 16,8 persen. Selanjutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 10,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 9,4 persen dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno 7,1 persen.
Kemudian, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh elektabilitas 4,5 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini 4,2 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 3,9 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,8 persen dan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSI Giring Ganesha sebesar 2,4 persen.
Nama-nama lainnya, lanjut dia, masih di bawah satu persen dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 12,8 persen.
"Para tokoh tersebut harus mencari strategi yang tepat untuk memperbesar dukungan publik, agar bisa memenangkan tiket pencalonan oleh koalisi partai politik," kata Dendik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 25 Juli hingga 5 Agustus 2021 kepada 2.000 responden yang mewakili 34 provinsi melalui sambungan telepon yang dipilih secara acak.
Untuk "margin of error" survei sekitar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dukungan publik terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 makin menguat," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Berbanding terbalik dengan Ganjar, Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga kader PDIP hanya memperoleh elektabilitas sebesar 1,3 persen. Demikian juga dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memperoleh 1,1 persen.
"Elektabilitas Ganjar unggul, sementara Puan dan Airlangga yang banyak memasang baliho justru masih berkisar 1,1 hingga 1,3 persen," kata dia.
Menurut Dendik, pemasangan baliho yang masif tidak berdampak signifikan pada perolehan elektabilitas capres. Sebaliknya, Ganjar sudah lama mengandalkan komunikasi melalui media sosial dengan menonjolkan kinerjanya sebagai kepala daerah untuk dua periode.
Ia menilai Puan tampaknya sulit meniru hal serupa mengingat citra DPR di mata publik tidak begitu memuaskan. Kritik yang dilontarkan Puan terhadap pemerintahan Jokowi bisa dilihat sebagai upaya menaikkan elektabilitas, tetapi berisiko terhadap PDIP sebagai partai berkuasa.
Begitu juga dengan Airlangga sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), rakyat tengah merasakan kesulitan berusaha dampak penerapan PPKM dan perpanjangannya, ujar dia.
Lebih lengkap, hasil survei yang dilakukan oleh Polmatrix ialah Ganjar Pranowo 20,1 persen, posisi kedua ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 16,8 persen. Selanjutnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 10,6 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 9,4 persen dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno 7,1 persen.
Kemudian, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh elektabilitas 4,5 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini 4,2 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 3,9 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,8 persen dan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSI Giring Ganesha sebesar 2,4 persen.
Nama-nama lainnya, lanjut dia, masih di bawah satu persen dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 12,8 persen.
"Para tokoh tersebut harus mencari strategi yang tepat untuk memperbesar dukungan publik, agar bisa memenangkan tiket pencalonan oleh koalisi partai politik," kata Dendik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 25 Juli hingga 5 Agustus 2021 kepada 2.000 responden yang mewakili 34 provinsi melalui sambungan telepon yang dipilih secara acak.
Untuk "margin of error" survei sekitar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.