Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Universitas Ottow Geissler Papua mendorong keberlanjutan ruang terbuka hijau di wilayah setempat dengan menggelar seminar secara daring.

Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kota Jayapura Evert Nicholas Meraudje di Jayapura, Jumat, mengatakan seminar daring yang kedua ini merupakan bagian dari masuknya Kota Jayapura secara resmi ke dalam anggota Cities4Forests.

"Cities4Forests merupakan koalisi kota-kota di seluruh dunia untuk mengintegrasikan hutan kota, hutan sekitar kota dan hutan yang jauh dari kota ke dalam program dan perencanaan pembangunan kota," katanya.

Menurut Meraudje, pada seminar sebelumnya telah dihasilkan komitmen bersama Pemerintah Kota Jayapura yaitu melindungi, mempertahankan dan melestarikan ruang terbuka hijau (publik dan privat) di Kota Jayapura sesuai dengan peraturan daerah kota yang telah ditetapkan.

"Komitmen kedua yakni melakukan kajian kembali terkait data tempat-tempat penting masyarakat adat Port Numbay," ujarnya.

Dia menjelaskan kemudian komitmen terakhir yakni membentuk forum kolaborasi antar organisasi perangkat daerah, akademisi dan mitra lainnya dalam mendukung program Cities4Forests di Kota Jayapura.

"Sehingga dalam seminar kedua ini diharapkan dapat diperoleh masukan-masukan dari pemangku kepentingan untuk mendukung keberadaan ruang terbuka hijau di Kota Jayapura," katanya lagi.

Sementara itu, perwakilan dari WRI Indonesia Rakhmat Hidayat mengatakan Kota Jayapura bisa melakukan program "adopsi pohon" yang sebelumnya sudah diterapkan di wilayah lain di indonesia.

"Hal ini merupakan bagian dari upaya menjaga dan melestarikan alam sekaligus untuk kesejahteraan masyarakat adat di Kota Jayapura," katanya.

Sebelumnya, digelar seminar daring bertajuk "Peran lembaga keagamaan, sektor swasta dan LSM lokal dalam mendukung keberlanjutan ruang terbuka hijau di Kota Jayapura" yang dilakukan oleh Pemkot Jayapura, WRI Indonesia dan Universitas Ottow Geissler Papua.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024