Manokwari (ANTARA) - Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Papua Barat menyiapkan empat atlet untuk berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tanggal 22-24 September di pantai Hamadi Jayapura, Papua.
Ketua Umum PSOI Papua Barat, Ronald Theodor Oldet di Manokwari, Minggu, mengatakan bahwa hari ini seleksi terakhir atlet untuk mewakili Papua Barat pada laga eksibisi selancar atau surfing PON XX Papua.
Dia mengatakan bahwa empat atlet mewakili Papua Barat tersebut terpilih pada kontes surfing eksibisi Amban pantai Manokwari 29 Agustus 2021 yang digelar PSOI Papua Barat.
"Dari 20 atlet yang mengikuti kontes tersebut sebanyak empat orang yang terpilih pada laga PON Papua September mendatang," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa persiapan atlet selama ini sudah berjalan baik. Hanya saja terkendali minimnya alat selancar yang dimiliki atlet.
"Jadi saat menjalani latihan atlet harus saling berganti dan bergilir menggunakan papan surfing karena minim," ujarnya.
Meskipun keterbatasan yang ada, menurut dia, tidak mengurangi semangat para atlet mempersiapkan diri dalam menghadapi PON Papua.
"Pelatih masih saya sendiri yang juga Ketua Umum PSOI Papua Barat," ujar Theodor.
Baginya laga PON Papua tersebut terutama akan memotivasi atlet surfing Papua Barat untuk tampil di event surfing nasional. Dan ini satu langkah awal bagi para atlet agar dapat tampil di kontes dunia.
Ketua Umum PSOI Papua Barat, Ronald Theodor Oldet di Manokwari, Minggu, mengatakan bahwa hari ini seleksi terakhir atlet untuk mewakili Papua Barat pada laga eksibisi selancar atau surfing PON XX Papua.
Dia mengatakan bahwa empat atlet mewakili Papua Barat tersebut terpilih pada kontes surfing eksibisi Amban pantai Manokwari 29 Agustus 2021 yang digelar PSOI Papua Barat.
"Dari 20 atlet yang mengikuti kontes tersebut sebanyak empat orang yang terpilih pada laga PON Papua September mendatang," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa persiapan atlet selama ini sudah berjalan baik. Hanya saja terkendali minimnya alat selancar yang dimiliki atlet.
"Jadi saat menjalani latihan atlet harus saling berganti dan bergilir menggunakan papan surfing karena minim," ujarnya.
Meskipun keterbatasan yang ada, menurut dia, tidak mengurangi semangat para atlet mempersiapkan diri dalam menghadapi PON Papua.
"Pelatih masih saya sendiri yang juga Ketua Umum PSOI Papua Barat," ujar Theodor.
Baginya laga PON Papua tersebut terutama akan memotivasi atlet surfing Papua Barat untuk tampil di event surfing nasional. Dan ini satu langkah awal bagi para atlet agar dapat tampil di kontes dunia.