Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan sebanyak 96,5 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia dan akan didorong agar menembus di atas 100 juta dosis pada pekan ini.
“Sekarang vaksinasi Indonesia sudah di angka 96,5 juta. Menurut Pak Menteri Kesehatan akan diupayakan dalam minggu ini bisa menembus di atas 100 juta,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.
Berdasarkan laman covid19.go.id sudah terdapat sekitar 96,5 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia per Minggu (29/8) yang meliputi 61,65 juta dosis pertama dan 34,85 juta dosis kedua.
Pemerintah mendorong akselerasi dan percepatan program vaksinasi hingga menembus angka 100 juta dosis pada pekan ini agar Indonesia masuk ke dalam negara dengan jumlah vaksinasi di atas 100 juta dosis.
Sri Mulyani menjelaskan percepatan vaksinasi merupakan upaya untuk menekan potensi pandemi menjadi endemi pada tahun depan sehingga pemerintah pun turut mengundang para ahli epidemiologi baik dalam maupun luar negeri.
“Kita menggunakan semua resources karena semua sepakat pandemi ini very likely menjadi endemi hanya bagaimana semua negara mendesainnya (mengatasinya),” kata Sri Mulyani.
Ia menegaskan pemerintah akan memprioritaskan masyarakat dengan usia di atas 60 tahun maupun memiliki komorbid atau penyakit penyerta untuk divaksinasi karena mereka lebih rentan terhadap COVID-19.
Tak hanya itu anak-anak usia dini turut menjadi prioritas pemerintah mengingat mereka harus bersekolah, namun juga harus tetap aman dari COVID-19.
Selain itu akselerasi vaksinasi juga bertujuan untuk mengurangi dampak pandemi terhadap perekonomian yang pada tahun lalu global terkontraksi 3,2 persen sedangkan perdagangan internasional minus 8,3 persen.
“Makanya tahun ini adalah tahun yang diharapkan menjadi tahun rebound dan recovery,” ujar Sri Mulyani.
“Sekarang vaksinasi Indonesia sudah di angka 96,5 juta. Menurut Pak Menteri Kesehatan akan diupayakan dalam minggu ini bisa menembus di atas 100 juta,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.
Berdasarkan laman covid19.go.id sudah terdapat sekitar 96,5 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia per Minggu (29/8) yang meliputi 61,65 juta dosis pertama dan 34,85 juta dosis kedua.
Pemerintah mendorong akselerasi dan percepatan program vaksinasi hingga menembus angka 100 juta dosis pada pekan ini agar Indonesia masuk ke dalam negara dengan jumlah vaksinasi di atas 100 juta dosis.
Sri Mulyani menjelaskan percepatan vaksinasi merupakan upaya untuk menekan potensi pandemi menjadi endemi pada tahun depan sehingga pemerintah pun turut mengundang para ahli epidemiologi baik dalam maupun luar negeri.
“Kita menggunakan semua resources karena semua sepakat pandemi ini very likely menjadi endemi hanya bagaimana semua negara mendesainnya (mengatasinya),” kata Sri Mulyani.
Ia menegaskan pemerintah akan memprioritaskan masyarakat dengan usia di atas 60 tahun maupun memiliki komorbid atau penyakit penyerta untuk divaksinasi karena mereka lebih rentan terhadap COVID-19.
Tak hanya itu anak-anak usia dini turut menjadi prioritas pemerintah mengingat mereka harus bersekolah, namun juga harus tetap aman dari COVID-19.
Selain itu akselerasi vaksinasi juga bertujuan untuk mengurangi dampak pandemi terhadap perekonomian yang pada tahun lalu global terkontraksi 3,2 persen sedangkan perdagangan internasional minus 8,3 persen.
“Makanya tahun ini adalah tahun yang diharapkan menjadi tahun rebound dan recovery,” ujar Sri Mulyani.