Jayapura (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional VIII Papua-Maluku mengharapkan administrasi pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk cabang olahraga aero sport (dirgantara) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX perlu segera dilengkapi sehingga memperlancar penyelenggaraan PON Papua.
Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Regional Papua-Maluku Edi Mangun dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan, pasalnya hingga kini pihaknya belum mendapatkan surat dari Panitia Besar PON Papua untuk pembelian BBM bagi cabang olahraga aero sport.
"Kami kesulitan mengangkut Aviation Gasoline (AVGAS) atau bahan bakar penerbangan, sebagai bahan bakar cabang olahraga aero sport yang akan dipertandingkan pada PON XX Papua," katanya.
Menurut Edi, guna mendukung suksesnya PON, Pertamina menyediakan segala kebutuhan bahan bakar minyak yang akan digunakan ketika iven olahraga empat tahunan tersebut berlangsung, di mana salah satunya BBM untuk cabang olahraga aero sport, yang sebelumnya telah mengirimkan surat ke Pertamina sekitar dua-tiga minggu lalu untuk disediakan AVGAS.
“Atas dasar surat ini, kami menyiapkan AVGAS yang diproduksi di kilang minyak RU Cilacap, surat permintaan dari cabang olahraga langsung diteruskan ke Dirut Pertamina dan di-ACC lalu disiapkan sekitar 41 drum AVGAS dari Cilacap, kemudian digeser ke Surabaya untuk memudahkan pengiriman ke Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini AVGAS masih tertahan di Surabaya karena tidak ada surat dari PB PON, sebagai salah satu syarat administrasi pengirimannya untuk kepentingan PON.
“AVGAS ini BBM yang berisiko, di mana untuk kelengkapan administrasi surat jalan khususnya bagi transporter yang akan membawa ke Papua dibutuhkan surat dari PB PON, namun hingga kini surat tersebut belum ada, PB PON belum melaksanakan pembelian AVGAS dan pengangkutan diserahkan ke PB PON selaku pembeli," katanya lagi.
Dia menambahkan surat dari Pertamina ke PB PON secara umum telah diserahkan sejak 27 Juli 2021, namun tak ada tanggapan dari PB PON, di mana dalam surat tersebut sudah dijelaskan jenis BBM yang digunakan dalam PON, merujuk pada pelaksanaan sebelumnya, termasuk kebutuhan LPG untuk menyalakan api di stadion saat pembukaan PON, namun hal ini pun tidak ditanggapi PB PON.
"Kami khawatir jika sampai saatnya tiba dan AVGAS belum berada di Papua, jangan sampai ada pihak-pihak yang kemudian menyalahkan Pertamina tidak mendukung PON," ujarnya lagi.
Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Regional Papua-Maluku Edi Mangun dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan, pasalnya hingga kini pihaknya belum mendapatkan surat dari Panitia Besar PON Papua untuk pembelian BBM bagi cabang olahraga aero sport.
"Kami kesulitan mengangkut Aviation Gasoline (AVGAS) atau bahan bakar penerbangan, sebagai bahan bakar cabang olahraga aero sport yang akan dipertandingkan pada PON XX Papua," katanya.
Menurut Edi, guna mendukung suksesnya PON, Pertamina menyediakan segala kebutuhan bahan bakar minyak yang akan digunakan ketika iven olahraga empat tahunan tersebut berlangsung, di mana salah satunya BBM untuk cabang olahraga aero sport, yang sebelumnya telah mengirimkan surat ke Pertamina sekitar dua-tiga minggu lalu untuk disediakan AVGAS.
“Atas dasar surat ini, kami menyiapkan AVGAS yang diproduksi di kilang minyak RU Cilacap, surat permintaan dari cabang olahraga langsung diteruskan ke Dirut Pertamina dan di-ACC lalu disiapkan sekitar 41 drum AVGAS dari Cilacap, kemudian digeser ke Surabaya untuk memudahkan pengiriman ke Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan hingga kini AVGAS masih tertahan di Surabaya karena tidak ada surat dari PB PON, sebagai salah satu syarat administrasi pengirimannya untuk kepentingan PON.
“AVGAS ini BBM yang berisiko, di mana untuk kelengkapan administrasi surat jalan khususnya bagi transporter yang akan membawa ke Papua dibutuhkan surat dari PB PON, namun hingga kini surat tersebut belum ada, PB PON belum melaksanakan pembelian AVGAS dan pengangkutan diserahkan ke PB PON selaku pembeli," katanya lagi.
Dia menambahkan surat dari Pertamina ke PB PON secara umum telah diserahkan sejak 27 Juli 2021, namun tak ada tanggapan dari PB PON, di mana dalam surat tersebut sudah dijelaskan jenis BBM yang digunakan dalam PON, merujuk pada pelaksanaan sebelumnya, termasuk kebutuhan LPG untuk menyalakan api di stadion saat pembukaan PON, namun hal ini pun tidak ditanggapi PB PON.
"Kami khawatir jika sampai saatnya tiba dan AVGAS belum berada di Papua, jangan sampai ada pihak-pihak yang kemudian menyalahkan Pertamina tidak mendukung PON," ujarnya lagi.