Wamena (ANTARA) - Sopir-sopir angkutan kota, pedesaan di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua minta pemkab meningkatkan keamanan masuk terminal pasar Jibama untuk mencegah aksi pemalakan, pemabukan serta tindak kriminal lainya.
Pejabat Dinas Perhubungan Darat Kabupaten Jayawijaya Jefri Simon Souisa di Wamena, Minggu, mengatakan, para sopir enggan masuk terminal karena jaminan keamanan di lingkungan pasar masih perlu ditingkatkan.
"Kendaraan tidak mau masuk di dalam terminal karena tidak ada keamanan di dalam. Saat polisi ada mereka keamanan di sana tertib, tetapi saat tidak ada aparat, situasi keamanan tidak menjamin," katanya.
Jefri yang juga Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas di Dinas Perhubungan Jayawijaya mengatakan, pihaknya menempatkan staf di sana namun tidak mempan.
"Sekarang sopir minta jaminan keamanan dan ini keterkaitan semua instansi. Kita tempatkan staf di sana tetapi tidak bisa, karena kalau warga sudah minum minuman keras, petugas kami ini pasti lari," katanya.
Ia mengharapkan pimpinan mengambil kebijakan terkait situasi di pasar agar memberikan kenyamanan bagi masyarakat, serta meningkatkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Sebelumnya Kapolres Jayawijaya AKBP Muh Safei menyarankan penataan ulang situasi di Pasar Jibama untuk memberikan kenyamanan warga.
Menurut dia, instansi terkait seperti perhubungan, disnakerindag serta satpol PP dan kepolisian perlu membahas ulang penanganan situasi di Jibama.
"Sementara ini tidak ada kantor bersama sehingga berantakan. Dari luar kita lihat seram sekali sehingga orang tidak mau mampir, padahal itu pasar tempat perputaran, pertemuan orang dan pertukaran barang," katanya.
Pejabat Dinas Perhubungan Darat Kabupaten Jayawijaya Jefri Simon Souisa di Wamena, Minggu, mengatakan, para sopir enggan masuk terminal karena jaminan keamanan di lingkungan pasar masih perlu ditingkatkan.
"Kendaraan tidak mau masuk di dalam terminal karena tidak ada keamanan di dalam. Saat polisi ada mereka keamanan di sana tertib, tetapi saat tidak ada aparat, situasi keamanan tidak menjamin," katanya.
Jefri yang juga Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas di Dinas Perhubungan Jayawijaya mengatakan, pihaknya menempatkan staf di sana namun tidak mempan.
"Sekarang sopir minta jaminan keamanan dan ini keterkaitan semua instansi. Kita tempatkan staf di sana tetapi tidak bisa, karena kalau warga sudah minum minuman keras, petugas kami ini pasti lari," katanya.
Ia mengharapkan pimpinan mengambil kebijakan terkait situasi di pasar agar memberikan kenyamanan bagi masyarakat, serta meningkatkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Sebelumnya Kapolres Jayawijaya AKBP Muh Safei menyarankan penataan ulang situasi di Pasar Jibama untuk memberikan kenyamanan warga.
Menurut dia, instansi terkait seperti perhubungan, disnakerindag serta satpol PP dan kepolisian perlu membahas ulang penanganan situasi di Jibama.
"Sementara ini tidak ada kantor bersama sehingga berantakan. Dari luar kita lihat seram sekali sehingga orang tidak mau mampir, padahal itu pasar tempat perputaran, pertemuan orang dan pertukaran barang," katanya.