Papua (ANTARA) - Lifter asal Banten Rizki Juniansyah memenangkan laga perebutan emas dan perak kelas 73kg angkat besi putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Peraih tiga emas di kelas 73 Kg, sekaligus memecahkan tiga rekor dunia junior pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 itu unggul dari dua rivalnya yakni Edi Kurniadi dari Kalimantan Timur dan Misbahul Munir yang mewakili atlet tuan rumah.
Tampil di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Kamis sore, Rizky berhak atas emas PON Papua setelah mengangkat total 343kg terdiri atas angkatan terbaik babak snatch 152kg dan clean and jerk 191kg.
Sementara perak diraih oleh Edi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 284kg dari babak snatch 127kg dan clean and jerk 157kg.
Sedangkan Misbahul Munir harus rela pulang tanpa medali sebab berada di peringkat terakhir dengan mengumpulkan total angkatan 283kg terdiri atas 128kg di babak snatch dan 283kg di babak clean and jerk.
"Lomba ini hanya memperebutkan dua medali sebab hanya diikuti tiga peserta," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Angkat besi PON XX Papua Yohanes D Reda.
Rizki mengawali angkatan snatch 135kg, 150kg dan 152kg dengan kegagalan percobaan kedua.
Lifter kelahiran 17 Juni 2003 itu menaklukan dua kali angkatan di babak clean and jerk masing-masing 175kg dan 191kg. Namun tambahan bobot barbel seberat 200kg gagal diangkat Riski.
Sementara itu sang peraih perak mengalami dua kali kegagalan di angkatan snatch 127 kg dan clean and jerk 156 dan 157kg.
Peraih tiga emas di kelas 73 Kg, sekaligus memecahkan tiga rekor dunia junior pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 itu unggul dari dua rivalnya yakni Edi Kurniadi dari Kalimantan Timur dan Misbahul Munir yang mewakili atlet tuan rumah.
Tampil di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Kamis sore, Rizky berhak atas emas PON Papua setelah mengangkat total 343kg terdiri atas angkatan terbaik babak snatch 152kg dan clean and jerk 191kg.
Sementara perak diraih oleh Edi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 284kg dari babak snatch 127kg dan clean and jerk 157kg.
Sedangkan Misbahul Munir harus rela pulang tanpa medali sebab berada di peringkat terakhir dengan mengumpulkan total angkatan 283kg terdiri atas 128kg di babak snatch dan 283kg di babak clean and jerk.
"Lomba ini hanya memperebutkan dua medali sebab hanya diikuti tiga peserta," kata Sekretaris Panitia Pelaksana Angkat besi PON XX Papua Yohanes D Reda.
Rizki mengawali angkatan snatch 135kg, 150kg dan 152kg dengan kegagalan percobaan kedua.
Lifter kelahiran 17 Juni 2003 itu menaklukan dua kali angkatan di babak clean and jerk masing-masing 175kg dan 191kg. Namun tambahan bobot barbel seberat 200kg gagal diangkat Riski.
Sementara itu sang peraih perak mengalami dua kali kegagalan di angkatan snatch 127 kg dan clean and jerk 156 dan 157kg.