Jayapura (ANTARA) - Pertandingan karate Pekan Olahraga Nasional XX/2021 di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Jayapura, Kamis, adalah hari terakhir pelaksanaannya dan ada dua medali emas yang bakal diperebutkan di laga penutup itu.
Adalah kelas kumite beregu putra dan putri. Pertandingan dua nomor ini dipastikan bakal berlangsung seru karena diikuti karateka terbaik termasuk yang sudah meraih emas pada kumite perorangan.
Sebut saja jawara baru kumite +84kg, Sandy Firmansyah. Wakil kontingen Jawa Barat yang juga tentara ini menggantikan posisi karateka legenda Indonesia, Umar Syarief, yang sudah pensiun.
Sandy dan kawan-kawan dipastikan bakal main habis-habisan untuk menjadi yang terbaik di kejuaraan empat tahunan ini.
Pada nomor kumite beregu putra ini sang juara bertahannya adalah Jawa Barat yang saat itu diperkuat Ari Saputra, Imam T Ragananda, Maruli JL Butar Butar, Rizal Muhsin, Hamdani, Romario Satiamu dan Sandy Firmansyah.
Untuk medali perak direbut kontingen DKI Jakarta dan perunggu untuk Jawa Timur yang saat itu masih dihuni Umar Syarief dan perunggu kedua untuk kontingen Sulawesi Tengah.
Untuk kumite beregu putri posisi juara bertahan diduduki oleh kontingen Sumatera Utara yang saat itu diperkuat Winarni, Srunita Sari Sukatendel, Nova Sinaga, Wan Nurul, Indayana Zulfa dan Dessinta Banurea. Beberapa nama karateka masih menjadi andalan di PON Papua.
Pada PON Jawa Barat, medali perak kumite beregu direbut kontingen Sulawesi Selatan, sedangkan perunggu untuk DKI Jakarta yang saat itu diperkuat Maya Sheva dan Devina Dea. Satu perunggu lagi untuk tim Bali yang saat ini masih diperkuat Cok Istri Sanityarani.
Cabang olahraga karate di PON Papua ini akan mempertandingkan 15 nomor dan jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan PON 2016 Jawa Barat yang mempertandingkan 17 nomor dan berlangsung hingga 14 Oktober.
Adapun perolehan medali sementara karate PON Papua adalah kontingen Jawa Barat dengan tiga emas, Sulawesi Selatan tiga emas. Berikutnya Papua, Bali dan DKI Jakarta dengan dua emas dan Lampung dengan satu emas.
Adalah kelas kumite beregu putra dan putri. Pertandingan dua nomor ini dipastikan bakal berlangsung seru karena diikuti karateka terbaik termasuk yang sudah meraih emas pada kumite perorangan.
Sebut saja jawara baru kumite +84kg, Sandy Firmansyah. Wakil kontingen Jawa Barat yang juga tentara ini menggantikan posisi karateka legenda Indonesia, Umar Syarief, yang sudah pensiun.
Sandy dan kawan-kawan dipastikan bakal main habis-habisan untuk menjadi yang terbaik di kejuaraan empat tahunan ini.
Pada nomor kumite beregu putra ini sang juara bertahannya adalah Jawa Barat yang saat itu diperkuat Ari Saputra, Imam T Ragananda, Maruli JL Butar Butar, Rizal Muhsin, Hamdani, Romario Satiamu dan Sandy Firmansyah.
Untuk medali perak direbut kontingen DKI Jakarta dan perunggu untuk Jawa Timur yang saat itu masih dihuni Umar Syarief dan perunggu kedua untuk kontingen Sulawesi Tengah.
Untuk kumite beregu putri posisi juara bertahan diduduki oleh kontingen Sumatera Utara yang saat itu diperkuat Winarni, Srunita Sari Sukatendel, Nova Sinaga, Wan Nurul, Indayana Zulfa dan Dessinta Banurea. Beberapa nama karateka masih menjadi andalan di PON Papua.
Pada PON Jawa Barat, medali perak kumite beregu direbut kontingen Sulawesi Selatan, sedangkan perunggu untuk DKI Jakarta yang saat itu diperkuat Maya Sheva dan Devina Dea. Satu perunggu lagi untuk tim Bali yang saat ini masih diperkuat Cok Istri Sanityarani.
Cabang olahraga karate di PON Papua ini akan mempertandingkan 15 nomor dan jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan PON 2016 Jawa Barat yang mempertandingkan 17 nomor dan berlangsung hingga 14 Oktober.
Adapun perolehan medali sementara karate PON Papua adalah kontingen Jawa Barat dengan tiga emas, Sulawesi Selatan tiga emas. Berikutnya Papua, Bali dan DKI Jakarta dengan dua emas dan Lampung dengan satu emas.