Bogor (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,8 mengguncang Kota Bitung pada Kamis malam, namun belum ada laporan tentang dampak gempa yang juga dirasakan di sejumlah kota dan kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara itu.

Menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dipantau ANTARA dari Bogor, Kamis malam, pusat gempa berada di laut sekitar 119 km sebelah tenggara kota pelabuhan penting Sulut tersebut.

Titik gempa yang terjadi sekitar pukul 22.16 WIB pada kedalaman 10 km itu berada di 1.32 Lintang Utara (LU) dan 126.119 Bujur Timur (BT).

Getaran gempa juga dirasakan pada Skala III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Manado, Bolaang Mongondow Timur, dan Bolaang Mongondow Selatan, serta pada Skala II dan III MMI di Minahasa Utara.

Menurut BMKG, getaran gempa berskala II MMI dirasakan oleh beberapa orang, dan ditandai dengan bergoyangnya benda-benda ringan yang digantung.

Adapun getaran gempa dengan Skala III MMI dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan ada truk berlalu.

Pada pekan ini, ANTARA mencatat setidaknya Bitung sudah dua kali diguncang gempa, yakni pada 11 dan 12 Oktober dengan magnitudo 4,9 dan 4,8.

Gempa bumi kerap terjadi di Indonesia karena negara kepulauan terbesar di dunia ini terletak di jalur Cincin Api Pasifik. Sepanjang Agustus 2021, misalnya, BMKG mencatat 807 gempa tektonik mengguncang wilayah Indonesia.

Negara kepulauan terbesar di dunia ini berulang kali dilanda gempa dahsyat. Salah satunya gempa Aceh dengan magnitudo 9,0 pada 26 Desember 2004.

Gempa 2004 yang berpusat di Samudera Hindia pada kedalaman sekitar 10 km dan terjadi sekitar 149 km sebelah barat Meulaboh itu diikuti dengan gelombang tsunami setinggi sekitar 20 meter.

Bencana dahsyat yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang ini tidak hanya menyisakan duka bagi masyarakat Aceh namun juga bagi banyak warga di negara-negara seperti Thailand, India, dan Sri Lanka.
 

Pewarta : Rahmad Nasution
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024