Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali mengatakan kesuksesan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2-15 Oktober berkat kerja sama lintas intansi, termasuk dari TNI-Polri serta Pemerintah Daerah di Papua.

Menpora, dalam keterangan tertulis yang dipantau Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan kesuksesan penyelenggaraan PON Papua sebagai tuan rumah pesta multi-cabang olahraga nasional itu dapat terlihat tanpa ada gangguan sehingga harus menghentikan penyelenggaraan.

"Target (sukses) prestasi, target (sukses) penyelenggaraan, dan target (sukses) ekonomi itu secara keseluruhan saya lihat tercapai," kata Menpora ketika hadir di Kantor RRI Jayapura.

Dari sisi prestasi, PON XX telah mencetak 57 rekor nasional dan internasional dalam ajang olahraga yang digelar pada masa pandemi COVID-19.

Sedangkan dari sisi ekonomi, Menpora menyatakan terdapat kontribusi pendapatan para pelaku usaha di Papua hingga tiga kali lipat.

"Kolaborasi yang luar biasa tercipta dari pemerintah pusat lintas kementerian, TNI, dan Polri. Selain itu juga kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah baik di provinsi ataupun kota dan kabupaten," katanya.

Kesuksesan penyelenggaraan juga disumbang oleh daerah-daerah lain di Indonesia yang telah mengirim kontingen mereka untuk ikut serta hadir dan bertanding di Papua.

PON XX, lanjut Menpora, merupakan bukti atas keraguan dan kekhawatiran, bahkan ketakutan, masyarakat terkait penyelenggaraan kegiatan olahraga nasional empat tahunan itu di Papua.

Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Paulus Waterpauw mengapresiasi kelancaran penyelenggaraan PON Papua yang dikomandoi Menpora Zainuddin Amali.

Paulus mengatakan penyelenggaraan PON ke-20 hingga selesai penutupan itu juga menjadi bukti masyarakat Papua mampu menjadi tuan rumah untuk kegiatan tingkat nasional dan menjadi modal untuk kegiatan nasional berikutnya.

"Ini (PON) menunjukkan bagaimana martabat orang Papua muncul. Selama ini kan banyak orang meragukan. Hari ini, dengan PON, martabat kami naik. Kami juga sama dengan saudara-saudara yang lain," kata Paulus yang juga asli Papua.

Pewarta : Imam Santoso
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024