Jayapura (ANTARA) - Provinsi Papua sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Paralimpik Nasional XVI (Peparnas) telah siap menggelar ajang pertandingan olahraga atlet disabilitas dari seluruh Indonesia pada 2-15 November 2021.

Kesiapan Papua menyelenggarakan Pekan Paralimpik Nasional XVI (Peparnas) sangat diyakini karena daerah paling Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia itu baru saja sukses menjadi tuan rumah PON XX 2-15 Oktober 2021.

Peparnas XVI tahun 2021 akan melombakan 12 cabang olahraga di antaranya angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda dan tenis meja.

Perhelatan Peparnas XVI Papua bertemakan "Sehati Mencapai Tujuan, Ciptakan Prestasi. Motto Peparnas XVI Papua sudah digaungkan panitia besar pada setiap kegiatan olahraga hingga memperkenalkan hitung mundur penyelenggaraan Peparnas XVI Papua.

Ada perbedaan pelaksanaan antara PON dan Peparnas, salah satunya terdapat pada pembagian kelas dan teknis pertandingan dimana atlet dikelompokkan berdasarkan kondisi fisiknya.

Kemudian, untuk seluruh venue pertandingan harus sesuai dengan rekomendasi Komite Nasional Paralimpik (National Paralympic Committe) Indonesia yang mengacu kepada peraturan hukum yang berlaku.

Dalam Undang-undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 30 Ayat (3) dan Pasal 83 Ayat (1) dan (2) telah menyebutkan adanya kewajiban dari pemerintah daerah dan NPCI untuk membentuk sentra pembinaan dan pengembangan olahraga khusus disabilitas.

Kemudian pada pasal 83 Ayat (1) dan (2) terkait dengan sertifikasi sebagai syarat kelayakan sarana dan prasarana olahraga yang akan menjadi tempat pertandingan atlet disabilitas.

Ada juga di pasal 15, 97, 98, dan 99 dari UU Penyandang Disabilitas hal-hal khusus yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pertandingan olahraga nasional disabilitas.

Dalam Pasal 15 disebutkan hak-hak keolahragaan yang harus didapat oleh penyandang disabilitas serta pada Pasal 97 disebutkan adanya kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan kemudahan infrastruktur bagi disabilitas.

Sedangkan di pasal 98 dan 99 menyangkut kewajiban pemerintah daerah untuk menyediakan bangunan gedung ramah disabilitas berikut fasilitas penunjang.

Hal Ini sekaligus menjadi salah satu persyaratan permohonan izin mendirikan bangunan serta harus ada audit fasilitas aksesibilitas dari setiap bangunan gedung dan juga disertai dengan penerapan sanksi hukum bagi para pelanggar ketentuan dalam pemenuhan kebutuhan olahraga bagi penyandang disabiitas,

Berbagai venue Peparnas 2021 harus mengacu kepada produk turunan dari kedua undang-undang tadi yaitu Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.

Selain itu juga kehadiran venue di ajang Peparnas sudah harus sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2013 Tentang Penyandang Disabilitas di Provinsi Papua.

Uji kelaikan venue

Wakil Ketua II Panitia Besar Peparnas XVI Papua Hans Yans Hamadi mengatakan, seluruh fasilitas fisik bangunan venue dalam kondisi siap menggelar pertandingan serta sudah melewati uji kelaikan oleh pihak NPCI.

Sejumlah peralatan pertandingan pun untuk mendukung ajang pesta olahraga khusus penyandang disabilitas di Provinsi sudah mulai dipasang di setiap venue olahraga Pekan Paralimpik Nasional XVI.

Bahkan pihak panitia penyelenggara Peparnas XVI juga sudah menyiapkan alat bantu atau ramp untuk disabilitas pada fasilitas-fasilitas publik mulai dari bandar udara hingga tempat penginapan para atlet dan venue.

"Peparnas XVI Papua 2021 akan diikuti oleh 3.000 peserta yang terdiri dari 1.935 atlet dan sisanya pelatih serta ofisial. Papua siap menyambut seluruh peserta Peparnas,"ungkap Hans Hamadi pada diskusi media Forum Merdeka Barat 9 bertajuk "Kawal Kesiapan Peparnas XVI Papua yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin lalu.

Pekan paralimpik nasional XVI Papua bakal ramai dengan kehadiran atlet disabilitas eks paralimpiade Tokyo 2020. Salah satunya,
atlet bulutangkis peraih medali emas Paralimpiade Leani Ratri Oktila adalah salah satu atlet nasional Pelatnas NPCI Solo dan akan turun pada Peparnas 2021.

Leani Oktila atlet cabang bulutangkis asal Kabupaten Kampar Riau yang sukses merebut dua medali emas dan sekeping perak pada Paralimpiade Tokyo September 2021 pada ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah.

Emas kedua dari sulung empat bersaudara pasangan F Mujiran dan Gina Oktila itu didapat saat berlaga diganda campuran berpasangan dengan Hary Susanto.

Kemudian satu medali perak direbut atlet kelahiran 6 Mei 1991 ini dari tunggal putri. Atas seluruh prestasinya itu, Ratri mendapat bonus hingga Rp13,5 miliar dari Pemerintah Indonesia yang diberikan Presiden Joko Widodo di halaman belakang Istana Bogor, Jawa Barat, 17 September 2021 lalu.

Selepas berlaga di Paralimpiade Tokyo, pebulutangkis Ratri pun langsung kembali ke Solo untuk mempersiapkan diri mengikuti Peparnas XVI Papua 2021.

Di Papua, Ratri akan membela tanah kelahirannya, Riau dan berlomba di nomor favoritnya, tunggal putri. Ia menargetkan dapat membawa pulang sekeping emas di provinsi berjuluk sepotong surga jatuh ke bumi.

Koordinator bidang promosi dan pemasaran PB Peparnas XVI Papua Deborah Solossa mengakui, semarak penyelenggaraan Peparnas XVI di Provinsi Papua harus melebihi kesuksesan PON XX Papua.

"Peparnas XVI Papua menjadi tempat spesial bagi atlet penyandang disabilitas untuk berprestasi di cabang olahraga, karena itu mari kita berikan dukungan dan kesuksesan penyelenggaraan Peparnas Papua,"ungkap Deborah Solossa kepada wartawan di Jayapura.

Ia berharap, keterlibatan dan partisipasi berbagai elemen masyarakat, pelaku usaha, BUMN/BUMD, perusahaan swasta maupun kelompok masyarakat nusantara bersama-sama dengan pemerintah dan panitia besar Peparnas untuk menyukseskan perhelatan event olahraga nasional khusus penyandang disabilitas se-Indonesia.

Diakui Deborah, pelaksanaan PON XX di tanah Papua sudah berlalu 2-15 Oktober 2021 dan menjadi saksi sejarah mencetak prestasi atlet Papua merebut medali.

"Saya harapkan juga atlet Peparnas XVI Papua bisa lebih berprestasi mengukir prestasi olahraga untuk masyarakat Papua. Sehati mencapai tujuan ciptakan prestasi untuk Papua,"harapnya.

Incar Prestasi Peparnas

Atlet renang Peparnas XVI Papua Manase Numberi mengakui, persiapan latihan dan fisik dalam rangka menghadapi Peparnas XVI Papua telah dijalaninya hingga mencapai 95 persen.

"Saya pribadi melihat persiapan atlet menghadapi Peparnas XVI sangat baik. Ya, kami berharap di ajang Peparnas bisa merebut medali emas untuk kontingen Papua,"ungkap Manase, perenang Peparnas XVI Papua itu

Cabang lomba renang 100 meter gaya dada putra Peparnas XVI, menurut Manase, menjadi salah satu nomor tanding sangat berpeluang bisa merebut medali emas.
 
Target meraih medali Peparnas XVI, menurut Manase, telah menjadi tekad atlet kontingen Papua untuk mempersembahkan prestasi atlet Papua di pekan olahraga paralimpik.

Atlet renang Manase mengakui, meski lawan tanding yang akan dihadapi atlet Peparnas XVI Papua berasal dari seluruh Indonesia dan merupakan atlet terbaik daerah namun dengan bekal latihan yang dilakukan bisa berbuah prestasi.

"Persaingan para atlet akan banyak dari berbagai daerah peserta Peparnas XVI. Sebagai atlet Papua kami siap memberikan yang terbaik dan merebut medali,"ungkap Manase Numberi kepada TV ANTARA sesaat persiapan latihan di venue akuatik renang komplek stadion Lukas Enembe Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura.

Ajang Peparnas XVI Papua akan berlangsung 2-15 November 2021 dan 12 venue pertandingan olahraga tersebar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Keberhasilan pencapaian perolehan medali emas atlet Papua di ajang PON XX diharapkan dapat menjadi motivasi khusus para atlet kontingen Peparnas XVI untuk dapat berbuat yang sama guna mengharumkan nama daerah sebagai tuan rumah dan masyarakat Papua. Sehati Mencapai Tujuan Ciptakan Prestasi!

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024