Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penduduk Indonesia yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama hingga Selasa pukul 12.00 WIB mencapai 120.887.847 (120,89 juta) jiwa.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Selasa, terdapat penambahan sebanyak 835.260 jiwa yang mendapat vaksinasi dosis pertama.
Sementara jumlah penerima vaksin dosis kedua bertambah 716.740 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka warga yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua mencapai 74.805.667 (74,81 juta) jiwa.
Adapun mereka yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.142.465 jiwa atau bertambah 4.277 jiwa pada Selasa.
Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 mencapai 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terpilih Adib Khumaidi mengatakan distribusi vaksin dan sosialisasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat daerah menjadi hal yang penting untuk memperluas cakupan vaksinasi hingga 100 persen untuk dosis pertama pada akhir tahun.
"Salah satu upaya paling penting adalah peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah," kata Adib.
Menurut dia, ajakan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah bisa mengundang banyak masyarakat untuk mau divaksinasi tanpa diminta. Hal itu, katanya, sangat membantu ditambah dengan dukungan para tenaga kesehatan di seluruh daerah Indonesia.
Hal lain yang menjadi perhatian, kata Adib, adalah ketersediaan vaksin itu sendiri di setiap daerah Indonesia. Menurutnya, cakupan vaksinasi di berbagai daerah Indonesia masih kurang dibandingkan dengan kota-kota besar yang sudah mencapai target.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Selasa, terdapat penambahan sebanyak 835.260 jiwa yang mendapat vaksinasi dosis pertama.
Sementara jumlah penerima vaksin dosis kedua bertambah 716.740 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka warga yang telah mendapat vaksinasi dosis kedua mencapai 74.805.667 (74,81 juta) jiwa.
Adapun mereka yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.142.465 jiwa atau bertambah 4.277 jiwa pada Selasa.
Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 mencapai 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terpilih Adib Khumaidi mengatakan distribusi vaksin dan sosialisasi dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat daerah menjadi hal yang penting untuk memperluas cakupan vaksinasi hingga 100 persen untuk dosis pertama pada akhir tahun.
"Salah satu upaya paling penting adalah peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah," kata Adib.
Menurut dia, ajakan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah bisa mengundang banyak masyarakat untuk mau divaksinasi tanpa diminta. Hal itu, katanya, sangat membantu ditambah dengan dukungan para tenaga kesehatan di seluruh daerah Indonesia.
Hal lain yang menjadi perhatian, kata Adib, adalah ketersediaan vaksin itu sendiri di setiap daerah Indonesia. Menurutnya, cakupan vaksinasi di berbagai daerah Indonesia masih kurang dibandingkan dengan kota-kota besar yang sudah mencapai target.