Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua meminta warga waspada terhadap bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah itu akibat perubahan cuaca.

Kepala BPBD Papua Welliam Manderi di Jayapura, Jumat, mengaku sudah meminta melalui Pemprov Papua agar diteruskan kepada pemkab dan pemkot terkait dengan kewaspadaan bencana alam akibat perubahan cuaca.

Ia mengatakan hingga saat ini belum ada peringatan khusus dari BMKG terkait dengan perubahan cuaca.

Namun, pihaknya tetap berharap kepada masyarakat untuk waspada dan tidak melakukan penebangan pohon karena dapat merusak lingkungan.

Koordinator Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Ezri Ronsumbre mengatakan siklon tropis yang biasanya terjadi di wilayah Samudera Pasifik utara Papua, umumnya memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Papua karena mengganggu sistem cuaca di sekitarnya.

Biasanya, katanya, kondisi yang terjadi dapat berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai badai, guntur, dan angin kencang.

Dampak yang cukup signifikan berdasarkan pengamatan, yakni terhadap tinggi gelombang di utara Papua, di mana angin kencang akibat siklon tersebut dapat menyebabkan gelombang tinggi dan membahayakan aktivitas di perairan, baik bagi pelayaran maupun kegiatan nelayan.

Siklon tropis yang tumbuh di wilayah utara Papua umumnya akan bergerak menjauhi wilayah Papua karena adanya garis equator tepat di sebelah utara Papua.

"Kekuatan siklon cenderung melemah ketika mendekati garis equator," kata dia.

Ia menambahkan kemunculan siklon tropis sulit diprediksi sejak jauh hari sehingga peringatan dini akan dampak siklon itu di suatu wilayah akan dirilis apabila telah diamati pada beberapa hari sebelum lahirnya siklon tropis tersebut.
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024