Suka Makmue, Aceh (ANTARA) - Dua ekor gajah mengobrak-abrik perkebunan warga di Desa Tuwi Meuleusong, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
“Tidak ada korban jiwa masyarakat dalam musibah ini, kecuali tanaman kebun milik warga yang dirusak gajah,” kata Kepala Desa Tuwi Meuleusong, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya, Afandi kepada wartawan di Nagan Raya, Jumat.
Ia mengatakan gangguan satwa liar yang dilindungi tersebut terjadi pada Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan keterangan dari warga, amukan gajah tersebut dilakukan oleh dua ekor gajah sehingga menyebabkan tanaman seperti pohon pisang dan pohon pinang ikut dirusak.
Namun setelah merusak tanaman di kebun milik masyarakat, dua ekor gajah tersebut pergi meninggalkan lokasi.
Afandi juga menambahkan selama ini warga di sekitar desa tersebut telah berupaya menghalau gangguan gajah dengan membakar mercon, namun satwa liar tersebut masuk ke desa lainnya.
Agar kasus serupa tidak lagi terjadi, masyarakat berharap agar pihak terkait segera melakukan penanganan seperti membangun CRU (Conservation Response Unit) di Nagan Raya.
Hal ini diharapkan gangguan gajah yang selama ini kerap terjadi di kawasan pedalaman Kabupaten Nagan Raya Aceh, kata dia, diharapkan dapat diminimalisir dan tidak lagi terjadi di kemudian hari.
“Tidak ada korban jiwa masyarakat dalam musibah ini, kecuali tanaman kebun milik warga yang dirusak gajah,” kata Kepala Desa Tuwi Meuleusong, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya, Afandi kepada wartawan di Nagan Raya, Jumat.
Ia mengatakan gangguan satwa liar yang dilindungi tersebut terjadi pada Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan keterangan dari warga, amukan gajah tersebut dilakukan oleh dua ekor gajah sehingga menyebabkan tanaman seperti pohon pisang dan pohon pinang ikut dirusak.
Namun setelah merusak tanaman di kebun milik masyarakat, dua ekor gajah tersebut pergi meninggalkan lokasi.
Afandi juga menambahkan selama ini warga di sekitar desa tersebut telah berupaya menghalau gangguan gajah dengan membakar mercon, namun satwa liar tersebut masuk ke desa lainnya.
Agar kasus serupa tidak lagi terjadi, masyarakat berharap agar pihak terkait segera melakukan penanganan seperti membangun CRU (Conservation Response Unit) di Nagan Raya.
Hal ini diharapkan gangguan gajah yang selama ini kerap terjadi di kawasan pedalaman Kabupaten Nagan Raya Aceh, kata dia, diharapkan dapat diminimalisir dan tidak lagi terjadi di kemudian hari.