Meulaboh (ANTARA) - Tim Sofbol putri Papua meraih medali Perak pada pertandingan babak final PON XXI setelah kalah 4-1 dari Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu.
“Kami kecewa karena pemain lawan (Sultra) sudah lewat batas usia 23 tahun, tapi bisa bermain,” kata Ofisial Sofbol putri Papua Aiyub Woisiri ke wartawan di Aceh Barat.
Menurutnya, apabila PB-PON atau PB Perbasasi tak ambil sikap terkait hal ini, maka pihaknya tak akan terima pengalungan medali, dan menolak tandatangani berita acara pertandingan.
“Sudah jelas, U-23 per 1 September tak boleh main. Yang boleh main usia 22 tahun, tak lebih dari 23 tahun,” kata Aiyub.
Ayub berharap, persoalan ini jadi catatan dan pelajaran semua pihak, khususnya usia pemain diperbolehkan ajang PON.
"Kami bangga karena bisa masuk grand final di PON Aceh-Sumut 2024," ujarnya.
Sudah Ditangani PB-PON
Sementara itu, Humas PB Perbasasi, Andy Lumowa di Meulaboh mengatakan protes dilayangkan ofisial Papua hanya masalah teknis saja dan sudah ditangani PB-PON.
Lumowa mengatakan persoalan protes official Papua hanya kesalahpahaman saja, dan sejauh ini tidak ada kendala berarti.
Ia mengatakan, jika nantinya ada perkembangan terbaru maka PB Perbasasi akan sampaikan ke media.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sofbol Papua sempat tolak medali, Perbasasi: Sudah ditangani PB-PON
Berita Terkait
Sofbol puteri Papua masuk grand final PON XXI 2024
Sabtu, 7 September 2024 14:39
Pj Gubernur Papua lepas 325 atlet PON XXI Aceh-Sumut
Kamis, 22 Agustus 2024 0:20
Papua bidik emas cabang hoki dalam PON 2024 Aceh-Sumut
Minggu, 14 Juli 2024 3:09
Papua siap ikuti PON 2024 Aceh-Sumut
Kamis, 4 Juli 2024 14:45
Papua bidik emas PON Aceh-Sumut 2024 dari cabang selam
Senin, 29 April 2024 18:24
PBSI Papua andalkan atlet lokal untuk hadapi Pra PON Aceh-Sumut
Sabtu, 11 Maret 2023 18:10
Empat provinsi DOB Papua langsung jadi peserta PON 2024
Rabu, 15 Februari 2023 20:41
PON XXI 2024 di dua provinsi, Menpora peringatkan jangan muncul konflik
Kamis, 19 November 2020 16:04