Medan (ANTARA) - Sekretaris Umum Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Provinsi Papua Billy P. Watori menyebut, Papua hanya andalkan keajaiban ke atlet Otto Gideon Wantik, mengingat tak ada persiapan khusus di tengah kondisi pelik.
"Kami tak bisa berharap banyak di sini. Nanti kalau timbang berat badan nanti ya mungkin kita bisa lihat. Kalau memang timbangannya masuk, ya, puji Tuhan. Kalau tidak, ya, kita juga tak bisa paksakan atlet," kata Billy di Medan, Minggu.
Sebelumnya, PBFI Papua miliki tiga atlet andalan meraih medali emas PON XX Papua, yakni Edoardus Apcowo kelas 70 kg, Otto Gideon Wantik dalam kelas 65 kg, dan Cornelis Amo pada kelas 60 kg.
Pada babak kualifikasi di Bengkulu, ketiganya dinyatakan lolos ikuti PON Aceh-Sumut
Eduardo raih medali emas Kejuaraan Dunia, 13th World Bodybuilding and Physique Sports Championships 2022 Thailand kelas 70 kg. Sementara Cornelis Amo raih medali perunggu dalam kelas 69 kg.
Namun di tengah perjalanan jelang PON, Eduardo undur diri, sedangkan Cornelis belum lama ini meninggal dunia, sehingga sisa Otto Gideon.
Billy mengatakan mundurnya Eduardo dan hanya berangkatkan satu atlet PON 2024 karena situasi politik jelang Pilkada hingga adanya pembagian Daerah Otonomi Baru (DOB).
Semua faktor tersebut pengaruhi persiapan binaraga Papua dan tidak ada kucuran dana dari pemda membuat semua rencana pun buyar.
"Maka itu membuat kondisi daripada persiapan atlet kita sangat tak memadai. Kita di Provinsi Papua tidak TC karena tak ada ada biaya," kata dia.
"Jadi, kami tak ada persiapan sampai keberangkatan. Dana dikasih Pemda hanya untuk keberangkatan, sedangkan TC tak ada," ujar Billy.
Ia berharap ada keajaiban Otto Gideon karena tak ada persiapan hadapi PON Aceh-Sumut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Binaraga Papua hanya andalkan keajaiban