Deiyai (ANTARA) - Prajurit TNI Babinsa Koramil 02/Tigi Kodim 1703 Sertu Djoko Rianto melakukan pendampingan dan monitoring pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk warga Kabupaten Deiyai, Papua.
Wadanramil 02/Tigi Letda Inf Sudarno dalam keterangan yang diterima, Rabu, mengatakan tujuan pendampingan oleh personel Babinsa untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta vaksinasi, sekaligus memonitoring kegiatan.
"Pemantauan dilakukan agar kegiatan penyuntikan vaksin tahap I dan tahap ll bisa berjalan dengan baik. Kami tekankan kepada para anggota supaya mendukung penuh program pemerintah guna menyukseskan program vaksinasi ini," harapnya.
Letda Sudarno mengatakan vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan terbebas dari COVID-19.
Sementara itu, Babinsa Koramil 02/Tigi Sertu Djoko Rianto mengatakan dirinya melaksanakan pengecekan langsung pelaksanaan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Ia mengakui sebelum divaksin, maka warga harus mendaftar ke petugas medis dan dilakukan pemeriksaan atau screening.
"Kemudian dilakukan penyuntikan vaksin yang diakhiri observasi selama kurang lebih 30 menit untuk mengantisipasi jika ada gejala-gejala yang timbul," ujarnya.
.
Wadanramil 02/Tigi Letda Inf Sudarno dalam keterangan yang diterima, Rabu, mengatakan tujuan pendampingan oleh personel Babinsa untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para peserta vaksinasi, sekaligus memonitoring kegiatan.
"Pemantauan dilakukan agar kegiatan penyuntikan vaksin tahap I dan tahap ll bisa berjalan dengan baik. Kami tekankan kepada para anggota supaya mendukung penuh program pemerintah guna menyukseskan program vaksinasi ini," harapnya.
Letda Sudarno mengatakan vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan terbebas dari COVID-19.
Sementara itu, Babinsa Koramil 02/Tigi Sertu Djoko Rianto mengatakan dirinya melaksanakan pengecekan langsung pelaksanaan pemberian vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Ia mengakui sebelum divaksin, maka warga harus mendaftar ke petugas medis dan dilakukan pemeriksaan atau screening.
"Kemudian dilakukan penyuntikan vaksin yang diakhiri observasi selama kurang lebih 30 menit untuk mengantisipasi jika ada gejala-gejala yang timbul," ujarnya.
.