Jakarta (ANTARA) - Pejabat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Romadhon Jasn mengatakan terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan kemenangan umat NU.
"Kemenangan Gus Yahya merupakan kemenangan umat dan kemenangan atas kebersamaan NU. Terpilihnya Gus Yahya perlu diapresiasi karena melalui tahapan muktamar yang berjalan dengan baik, demokratis dan sejuk serta prinsip musyawarah mufakat dijunjung tinggi," kata Romadhon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Romadhon mengaku HMI perlu belajar banyak kepada NU. Pasalnya, organisasi keagamaan sekelas NU mampu menghadirkan kesejukan dalam muktamar dengan saling menghormati satu sama lain.
"HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam perlu juga belajar atas proses pemilihan pimpinan PBNU. Sebuah penghormatan luar biasa dari Gus Yahya kepada Kiai Said. Sebuah gesture penghormatan, meskipun baru saja bertarung dalam kontestasi ketua umum," ujarnya.
Romadhon mengatakan atas nama PB HMI, dirinya mengucapkan terima kasih dan hormat untuk Said Aqil Siradj atas prestasi dan pengabdiannya selama menjadi Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 dan 2015-2021.
Romadhon berjanji, untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ke depan PBHMI akan melakukan silaturahmi kepada Ketua Umum PBNU yang baru. Menurutnya, ia akan meminta bimbingan dan masukan dari Gus Yahya yang merupakan alumni HMI ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
"PB HMI akan sowan kepada Gus Yahya yang juga alumni HMI UGM untuk meminta masukan buat organisasi. Kami berharap amanah yang diemban Gus Yahya ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk membangun umat dan bangsa. Misalnya memastikan bumi, air dan kekayaan alam Indonesia agar dipergunakan seadil-adilnya," kata Romadhon.
Ia yakin di bawah Gus Yahya, NU dapat hadir sebagai organisasi yang berada di tengah tidak mengikuti arus ke kiri ataupun ke kanan. Menurutnya, NU harus mengolaborasikan seluruh potensi yang dimiliki umat nahdliyin yang tersebar di seluruh pelosok negeri untuk kepentingan umat dan bangsa.
"PBHMI siap berkolaborasi dengan PBNU dalam mengawal perubahan di tengah masyarakat. Islam rahamatan lil alamin harus diartikulasikan lebih praktis dalam kerja-kerja kemanusiaan," kata Romadhon pula.
"Kemenangan Gus Yahya merupakan kemenangan umat dan kemenangan atas kebersamaan NU. Terpilihnya Gus Yahya perlu diapresiasi karena melalui tahapan muktamar yang berjalan dengan baik, demokratis dan sejuk serta prinsip musyawarah mufakat dijunjung tinggi," kata Romadhon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Romadhon mengaku HMI perlu belajar banyak kepada NU. Pasalnya, organisasi keagamaan sekelas NU mampu menghadirkan kesejukan dalam muktamar dengan saling menghormati satu sama lain.
"HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam perlu juga belajar atas proses pemilihan pimpinan PBNU. Sebuah penghormatan luar biasa dari Gus Yahya kepada Kiai Said. Sebuah gesture penghormatan, meskipun baru saja bertarung dalam kontestasi ketua umum," ujarnya.
Romadhon mengatakan atas nama PB HMI, dirinya mengucapkan terima kasih dan hormat untuk Said Aqil Siradj atas prestasi dan pengabdiannya selama menjadi Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 dan 2015-2021.
Romadhon berjanji, untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ke depan PBHMI akan melakukan silaturahmi kepada Ketua Umum PBNU yang baru. Menurutnya, ia akan meminta bimbingan dan masukan dari Gus Yahya yang merupakan alumni HMI ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
"PB HMI akan sowan kepada Gus Yahya yang juga alumni HMI UGM untuk meminta masukan buat organisasi. Kami berharap amanah yang diemban Gus Yahya ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk membangun umat dan bangsa. Misalnya memastikan bumi, air dan kekayaan alam Indonesia agar dipergunakan seadil-adilnya," kata Romadhon.
Ia yakin di bawah Gus Yahya, NU dapat hadir sebagai organisasi yang berada di tengah tidak mengikuti arus ke kiri ataupun ke kanan. Menurutnya, NU harus mengolaborasikan seluruh potensi yang dimiliki umat nahdliyin yang tersebar di seluruh pelosok negeri untuk kepentingan umat dan bangsa.
"PBHMI siap berkolaborasi dengan PBNU dalam mengawal perubahan di tengah masyarakat. Islam rahamatan lil alamin harus diartikulasikan lebih praktis dalam kerja-kerja kemanusiaan," kata Romadhon pula.