Jayapura (ANTARA) -
Banjir yang terjadi akibat hujan deras yang turun sejak Kamis (6/1) malam telah merenggut tujuh korban jiwa dan memaksa setidaknya 160 keluarga mengungsi di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan bahwa menurut data sementara banjir telah menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan enam orang terluka.
Menurut dia, banjir dan tanah longsor juga memaksa setidaknya 160 keluarga, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.
"Tidak hanya Distrik Jayapura Selatan yang terdampak, Jayapura Utara, Heram, Abepura, dan Muaratami juga dilanda banjir," katanya.
BPBD masih mendata dampak banjir di daerah-daerah tersebut. "Kami masih membutuhkan dukungan logistik, peralatan, hingga personel," kata Jonathan.
Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang. "Tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 cm," katanya.
Menurut Jonathan, petugas BPBD Kota Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan satu truk serba guna untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, yang tinggi muka airnya sampai tiga meter.
Dia menambahkan, BPBD Kota Jayapura sudah menerima informasi mengenai kejadian tanah longsor di Distrik Jayapura Utara namun belum bisa melakukan pendataan karena personel BPBD masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Distrik Abepura.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa kepada ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan bahwa menurut data sementara banjir telah menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan enam orang terluka.
Menurut dia, banjir dan tanah longsor juga memaksa setidaknya 160 keluarga, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.
"Tidak hanya Distrik Jayapura Selatan yang terdampak, Jayapura Utara, Heram, Abepura, dan Muaratami juga dilanda banjir," katanya.
BPBD masih mendata dampak banjir di daerah-daerah tersebut. "Kami masih membutuhkan dukungan logistik, peralatan, hingga personel," kata Jonathan.
Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang. "Tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 cm," katanya.
Menurut Jonathan, petugas BPBD Kota Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan satu truk serba guna untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, yang tinggi muka airnya sampai tiga meter.
Dia menambahkan, BPBD Kota Jayapura sudah menerima informasi mengenai kejadian tanah longsor di Distrik Jayapura Utara namun belum bisa melakukan pendataan karena personel BPBD masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Distrik Abepura.