Lampung Timur (ANTARA) - Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung H.M Miftahudin menyampaikan dukacita kepada keluarga Leli Agustin, karyawan BRILink yang tewas ditembak perampok, Jumat (21/1), di Desa Tambah Subur, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur.

Jenazah Leli Agustin yang merupakan mahasiswi UNU Lampung telah dimakamkan di desanya, Desa Toto Projo, Kecamatan Way Bungur pada Sabtu pagi.

"Leli Agustin mahasiswa UNU Lampung Program Studi Statistika Semester V," ujar Humas UNU Lampung Feri Tri Setiawan melalui telpon, Sabtu.

Feri mengatakan Rektor UNU Lampung H.M Miftahudin hadir bertakziah di rumah duka dan menyampaikan turut berdukacita.

Rektor mendoakan semoga almarhumah Leli Agustin husnul khatimah dan keluarga diberikan kesabaran serta keikhlasan.

"Innalllahiwainna ilaihirajiun. Turut berdukacita atas wafatnya Leli Agustin, dengan iringan doa semoga diberikan husnul khotimah, diampuni semua dosa kesalahan, diterima semua amal ibadahnya, dijadikan alam barzahnya taman surga-Nya Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan. Lahal Fatihah," ujar Feri menirukan apa yang disampaikan Rektor UNU Lampung.

Sebelumnya diwartakan telah terjadi perampokan di BRILink Desa Tambah Subur, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, Lampung pada Jumat (21/1) sore pukul 17.00 WIB.

Perampokan tersebut mengakibatkan seorang karyawarti bernama Leli Agustin (20), warga Desa Toto Projo, Kecamatan Way Bungur yang bekerja di BRILink tersebut meninggal dunia akibat tertembak oleh pelaku di bagian kepala saat pelaku ingin mengambil sebuah tas berisi uang.

Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution menyatakan jajarannya telah mengetahui ciri-ciri perampok yang melakukan perampokan di BRILink Desa Tambah Subur.

"Kita sedang menyelidiki pelaku dan pelaku dalam proses pengejaran," kata Zaky Alkazar Nasution melalui telpon, Sabtu pagi.

Kapolres menyatakan pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku perampokan tersebut dan diharapkan jajarannya bisa segera menangkapnya.

"Insyaallah tertangkap, karena ada beberapa saksi yang melihat dan mengetahui ciri-cirinya, mudah-mudahan segera tertangkap," ujarnya.

Kapolres menyebutkan pelaku melakukan perampokan di BRILink seorang diri.

Kronologis peristiwa perampokan itu berawal saat pelaku berpura-pura hendak menarik uang dan mendatangi gerai BRILink sebanyak tiga kali.

"Peristiwanya, pelaku berpura-pura mengambil uang di BRILink, sampai tiga kali datang," terangnya.

Pertama datang, pelaku berpura-pura mau mengambil uang Rp100 juta dijanjikan oleh karyawan BRILink, kalau Rp100 juta harus janjian terlebih dulu.

Kemudian pelaku pergi dan satu jam kemudian pelaku datang kembali dan berpura-pura mau mengambil uang Rp60 juta, karyawan BRI menjawab kalau Rp60 tidak bisa, kemudian pelaku pergi lagi.

Selanjutnya pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku kembali datang dan berpura-pura mau mengambil uang Rp50 juta.

"Setelah dibilang Rp50 juta bisa, pemilik BRILink memperlihatkan uangnya di tas, pelaku mengeluarkan pistol dan pemilik BRILink ini langsung sembunyi di bawah meja. Tas yang berisi uang kemudian dibawa pelaku dan karyawan BRILink Leli Agustin mengejar dan menahan motor pelaku, lalu kemudian karyawan ini ditembak pelaku," jelasnya.

 


Pewarta : Agus Wira Sukarta/Muklasin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024