Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua terus memantau perkembangan kesehatan pasien pertama COVID-19 varian Omicron yang terdeteksi beberapa hari lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Senin, mengatakan pasien bersangkutan diketahui mengidap Omicron setelah menerima hasil pemeriksaan sampel dari Kementerian Kesehatan.
"Pasien Omicron ini sementara isolasi mandiri di rumahnya dan besok baru kita akan lakukan pemeriksaan kembali untuk dikirim lagi," katanya.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah kadar Omicron di tubuh pasien sudah berkurang atau belum.
"Nanti kalau hasil pemeriksaannya sudah menurun, maka dipastikan untuk kasus Omicron di Jayawijaya habis. Yang di-'publish' dari Litbangkes saat ini adalah hasil pemeriksaan yang dikirim dua minggu lalu, jadi bukan 'specimen' yang baru," katanya.
Hingga saat ini, Dinkes Jayawijaya masih kesulitan mendeteksi kasus Omicron sebab tidak memiliki peralatan memadai untuk memeriksa COVID-19 varian baru itu, sehingga ketika petugas medis mencurigai gejala Omicron maka sampel dikirim ke Jakarta dan pengirimannya memakan waktu dua minggu.
"Litbangkes sudah umumkan jika Jayawijaya ada satu pasien Omicron berarti benar sudah ada dan kini sudah masuk di Papua, dan itu dimasukkan dalam data kita di Jakarta sebab mereka yang melakukan pemeriksaan," katanya.
Berdasarkan informasi, kasus Omicron sudah masuk Provinsi Papua. Terdapat tiga kasus, di mana dua kasus ditemukan di Kota Jayapura dan satu kasus di Kabupaten Jayawijaya.
Data terakhir Tim Percepatan Penanganan COVID-19 Jayawijaya menyebutkan pada Februari 2022 terdapat tiga kasus positif. Tiga kasus yang sementara dipantau ini bukan varian Omicron.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Senin, mengatakan pasien bersangkutan diketahui mengidap Omicron setelah menerima hasil pemeriksaan sampel dari Kementerian Kesehatan.
"Pasien Omicron ini sementara isolasi mandiri di rumahnya dan besok baru kita akan lakukan pemeriksaan kembali untuk dikirim lagi," katanya.
Pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah kadar Omicron di tubuh pasien sudah berkurang atau belum.
"Nanti kalau hasil pemeriksaannya sudah menurun, maka dipastikan untuk kasus Omicron di Jayawijaya habis. Yang di-'publish' dari Litbangkes saat ini adalah hasil pemeriksaan yang dikirim dua minggu lalu, jadi bukan 'specimen' yang baru," katanya.
Hingga saat ini, Dinkes Jayawijaya masih kesulitan mendeteksi kasus Omicron sebab tidak memiliki peralatan memadai untuk memeriksa COVID-19 varian baru itu, sehingga ketika petugas medis mencurigai gejala Omicron maka sampel dikirim ke Jakarta dan pengirimannya memakan waktu dua minggu.
"Litbangkes sudah umumkan jika Jayawijaya ada satu pasien Omicron berarti benar sudah ada dan kini sudah masuk di Papua, dan itu dimasukkan dalam data kita di Jakarta sebab mereka yang melakukan pemeriksaan," katanya.
Berdasarkan informasi, kasus Omicron sudah masuk Provinsi Papua. Terdapat tiga kasus, di mana dua kasus ditemukan di Kota Jayapura dan satu kasus di Kabupaten Jayawijaya.
Data terakhir Tim Percepatan Penanganan COVID-19 Jayawijaya menyebutkan pada Februari 2022 terdapat tiga kasus positif. Tiga kasus yang sementara dipantau ini bukan varian Omicron.