Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe meresmikan Bandar Udara Mamit yang berada di Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua.
"Daerah Mamit ini dibuka pada 1963, meskipun kondisi saat itu masih terbelakang tapi orang tua dari Mamit bisa terima Injil sehingga ada perubahan," kata Lukas Enembe dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Menurut Lukas, ketika pertama dirinya keluar dari Mamit, landasan bandara masih berupa rumput namun kini sudah bagus dan diaspal.
"Saya harapkan bandara ini semakin ditingkatkan pelayanannya, dibangunkan talud, dipagar keliling karena akan masuk pesawat dari Sentani ke Mamit," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua David Telenggen mengatakan, keberadaan sebuah bandara di Kabupaten Tolikara memiliki peranan yang strategis dalam membuka keterisolasian daerah dalam menggerakkan perekonomian dan menjalankan roda pemerintahan bagi pelayanan kepada masyarakat.
"Pembangunan sarana transportasi dinilai sangat penting dan mendesak bagi Distrik Kembu di tengah-tengah kondisi ketersediaan sarana prasarana transportasi darat yang masih terbatas," katanya.
Dia menjelaskan oleh sebab itu, Pemprov Papua mengambil langkah perencanaan dan pembangunan sehingga Bandara Mamit bisa diresmikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bersamaan dengan pelaksanaan kunjungan kerjanya.
"Kini Bandara Mamit telah dilayani oleh perintis dari Wamena tujuan Mamit di mana selanjutnya, Dinas Perhubungan Provinsi Papua akan mengusulkan satu rute perintis dari Sentani ke Mamit," ujarnya.
Dia menambahkan pembangunan Bandar Udara Mamit dimulai sejak 2016 dan rampung hingga akhir 2021, oleh karena itu dengan dibangunnya bandara ini dapat memperlancar akses keluar masuk orang dan barang serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tolikara lebih khusus masyarakat Distrik Kembu.
"Daerah Mamit ini dibuka pada 1963, meskipun kondisi saat itu masih terbelakang tapi orang tua dari Mamit bisa terima Injil sehingga ada perubahan," kata Lukas Enembe dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Menurut Lukas, ketika pertama dirinya keluar dari Mamit, landasan bandara masih berupa rumput namun kini sudah bagus dan diaspal.
"Saya harapkan bandara ini semakin ditingkatkan pelayanannya, dibangunkan talud, dipagar keliling karena akan masuk pesawat dari Sentani ke Mamit," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua David Telenggen mengatakan, keberadaan sebuah bandara di Kabupaten Tolikara memiliki peranan yang strategis dalam membuka keterisolasian daerah dalam menggerakkan perekonomian dan menjalankan roda pemerintahan bagi pelayanan kepada masyarakat.
"Pembangunan sarana transportasi dinilai sangat penting dan mendesak bagi Distrik Kembu di tengah-tengah kondisi ketersediaan sarana prasarana transportasi darat yang masih terbatas," katanya.
Dia menjelaskan oleh sebab itu, Pemprov Papua mengambil langkah perencanaan dan pembangunan sehingga Bandara Mamit bisa diresmikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bersamaan dengan pelaksanaan kunjungan kerjanya.
"Kini Bandara Mamit telah dilayani oleh perintis dari Wamena tujuan Mamit di mana selanjutnya, Dinas Perhubungan Provinsi Papua akan mengusulkan satu rute perintis dari Sentani ke Mamit," ujarnya.
Dia menambahkan pembangunan Bandar Udara Mamit dimulai sejak 2016 dan rampung hingga akhir 2021, oleh karena itu dengan dibangunnya bandara ini dapat memperlancar akses keluar masuk orang dan barang serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Tolikara lebih khusus masyarakat Distrik Kembu.