Kabupaten Jayapura, Papua (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengupayakan pembebasan tanah rumah sehat untuk 76 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang Distrik Sentani tahun 2019.

Risma saat ditemui di lokasi pembangunan rumah sehat Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu, mengatakan tanah untuk permukiman tersebut harus dibebaskan, kemudian dipecah untuk masing-masing KK.

"Saya sudah minta bantuan untuk pembebasan sampe nanti gimana pemecahan ini, saya sudah komunikasi dengan menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional), beliaunya siap membantu, karena itu kita akan persiapkan," kata dia.

Mensos mengharapkan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022, masing-masing keluarga telah menerima sertipikat dan kunci rumahnya. Sehingga saat ini, diperlukan upaya percepatan untuk pemecahan lahan, guna pengeluaran sertipikat.

Dari 76 rumah yang direncanakan dibangun, telah terealisasi sebanyak 21 unit. Sementara ini, korban banjir bandang Sentani masih bertahan di tenda pengungsian.

 Risma menambahkan pada fase pembangunan pertama dibangun untuk perumahan warga. Selanjutnya akan disiapkan lahan untuk berdagang, maupun usaha pertanian dan peternakan.

Dia mengatakan perlakuan untuk pemberdayaan sosial dan ekonomi di lingkungan tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi warga sekitar.

Dalam kesempatan yang sama, Mensos Risma mengajak para Ibu untuk belajar menjahit, dan memberikan bantuan nutrisi untuk anak-anak di pengungsian. Progres rumah sehat untuk 76 Kepala Keluarga (KK) korban banjir bandang Distrik Sentani 2019 di Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Rabu (23/3/2022). (ANTARA/Devi Nindy)
 

Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024