Wamena (ANTARA) - Kantor Cabang (KC) Perum Bulog Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, memastikan stok minyak goreng dan gula pasir cukup sehingga diharapkan tidak akan terjadi kelangkaan di tingkat masyarakat.
Kepala KC Perum Bulog Wamena Stephanus Kurniawan di Wamena, Kamis, mengatakan stok minyak goreng dan gula pasir masih tersedia cukup dan bisa untuk bertahan hingga Juni 2025.
“Kami sejauh ini menyediakan minyak goreng khusus Bimoli dan gula pasir. Dan stok hingga Juni 2025 masih aman,” katanya.
Menurutnya, minyak goreng dilepas di pasaran atau setiap ada kegiatan pasar murah itu di kemasan lima liter, sementara gula pasir masih dijual dengan kemasan per kilogram.
“Minyak goreng merek Bimoli masih dapat dijual dengan harga eceran tertinggi atau HET, sementara minyak goreng merek lain belum tidak dapat kalau dijual dengan standar HET,” ujarnya.
Dia menjelaskan khusus untuk minyak goreng dan gula pasir itu sifatnya komersial sehingga harganya tidak begitu jauh dengan di pasaran. Meski harganya berbeda, di Bulog agak sedikit murah.
“Minyak goreng dan gula kan banyak pedagang di Wamena yang mendatangkannya secara mandiri, sehingga harganya tidak begitu jauh berbeda. Namun di kami memang agak sedikit murah dibandingkan di pasaran,” katanya.
Dia berharap masyarakat di wilayah kerja KC Perum Bulog Wamena tidak perlu khawatir karena stok beras maupun minyak goreng dan gula pasir masih cukup hingga Juni 2025.
Sesuai informasi yang diperoleh di lapangan, harga minyak goreng Bimoli 5 liter bisa bervariasi antara Rp122.000 hingga Rp155.775. Sementara harga gula pasir curah Rp13.000/kg dan gula kemasan Rp15.000/kg.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Wamena pastikan stok minyak goreng dan gula aman