Jayapura (ANTARA) -
BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Papua dan Papua Barat menyampaikan hingga kini belum memegang data pasti kepesertaan Orang Asli Papua (OAP) .
 
Deputi Direksi Wilayah Papua dan Papua Barat BPJS Kesehatan Budi Setiawan kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan untuk itu pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Papua agar OAP bisa terlayani sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
 
"Dari data yang kami dapatkan sebenarnya masih ada sekitar 188 ribu peserta lagi yang masih di usahakan tanggungannya," katanya.
 
Menurut Budi, data yang ia terima itu selama satu tahun terakhir belum lagi di perbaharui mengingat masih banyak dokumen yang harus di sinkronisasikan dengan pihak Dinas Sosial.
 
"Jadi itu angka pasti dalam satu tahun terakhir," ujarnya.
 
Dia menjelaskan saat ini pihaknya baru mendapatkan 500 nama marga se-Papua, menurut pihak dinas terkait angka itu akan bertambah.
 
"Nama marga ini yang kami belum bisa pastikan apakah ini sudah termasuk dengan data November 2021 yang mana1,2 juta peserta OAP yang telah dinonaktifkan oleh pemerintah," katanya lagi.
 
Dia menambahkan untuk data 1,2 juta peserta ini harus dicek kembali oleh Dinas Dukcapil karena untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS harus memiliki Nomor Induk Kependudukan.
 
"Jadi nanti anggaran itu bersumber dari pemerintah pusat , kami di sini hanya mengajukan," ujarnya lagi.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024