Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, menyebut perekonomian setempat pada 2021 jika dibandingkan dengan 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hanna Hikoyabi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan hal ini ditandai dengan tingkat kemiskinan yang menurun dari 12,44 persen pada 2020 menjadi 12,13 persen di 2021.
"Sementara tingkat pengangguran terbuka pada 2021 sebesar 2,46 poin. Itu berarti ada kemampuan ekonomi daerah yang mampu menyerap ketersediaan tenaga kerja sehingga angka kemiskinan menurun," katanya.
Menurut Hanna, meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara terus-menerus pasca-COVID-19 menjadi salah satu indikator dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum.
"Kami melihat ada capaian-capaian yang meskipun lambat tapi trennya menunjukkan kenaikan terutama pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun air bersih, jadi implikasinya pada empat sektor itu," ujarnya.
Dia menjelaskan sebelumnya perekonomian di Kabupaten Jayapura pada 2020 sempat mengalami penurunan hingga 0,23 persen, padahal pada 2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen.
"Sehingga kami bersyukur pada 2021 bisa naik lagi menjadi 5,06 persen," katanya.
Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jayapura dalam kurun waktu empat tahun mengalami fluktuasi (perubahan) yang cukup signifikan karena guncangan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.
Sekadar untuk diketahui Pemkab Jayapura melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2022 pada Rabu (8/6) yang mengulas perbandingan capaian kinerja dari 2017-2018 hingga memasuki semester I 2022.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hanna Hikoyabi dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan hal ini ditandai dengan tingkat kemiskinan yang menurun dari 12,44 persen pada 2020 menjadi 12,13 persen di 2021.
"Sementara tingkat pengangguran terbuka pada 2021 sebesar 2,46 poin. Itu berarti ada kemampuan ekonomi daerah yang mampu menyerap ketersediaan tenaga kerja sehingga angka kemiskinan menurun," katanya.
Menurut Hanna, meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara terus-menerus pasca-COVID-19 menjadi salah satu indikator dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum.
"Kami melihat ada capaian-capaian yang meskipun lambat tapi trennya menunjukkan kenaikan terutama pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun air bersih, jadi implikasinya pada empat sektor itu," ujarnya.
Dia menjelaskan sebelumnya perekonomian di Kabupaten Jayapura pada 2020 sempat mengalami penurunan hingga 0,23 persen, padahal pada 2019 pertumbuhan ekonomi sebesar 7,16 persen.
"Sehingga kami bersyukur pada 2021 bisa naik lagi menjadi 5,06 persen," katanya.
Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jayapura dalam kurun waktu empat tahun mengalami fluktuasi (perubahan) yang cukup signifikan karena guncangan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.
Sekadar untuk diketahui Pemkab Jayapura melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2022 pada Rabu (8/6) yang mengulas perbandingan capaian kinerja dari 2017-2018 hingga memasuki semester I 2022.