Wamena (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memprediksi sejumlah daerah di Pegunungan Tengah Papua mengalami kemarau panjang pada Agustus - September 2022.

Kepala BMKG Wamena Subahari di Wamena, Selasa mengatakan perubahan musim itu sudah mulai terasa pada Juni 2022.

"Terkait puncak pergantian ke musim kemarau di Wamena itu diperkirakan Agustus ke September sesuai regulasi tahunan," katanya.

Sejak Juni 2022, curah hujan hanya 36 milimeter atau hanya 15 hari terjadi hujan dan intensitas nya sedang atau di bawah normal. Musim kemarau itu akan mengakibatkan debit air berkurang.

"Pergantian musim ini akan berpengaruh ke sektor pertanian, kekurangan debit air akibat berkurangnya curah hujan, sehingga perlu diantisipasi," katanya.

Selama musim kemarau, suhu temperatur akan berubah baik di pagi hari, siang ataupun malam dan akan mengakibatkan pertumbuhan awan berkurang.

"Pertumbuhan awan itu menghambat atmosfir suhu udara tidak terhalang oleh awan. Contoh, tanggal 30 Juni 2022 saja, temperatur Wamena di pagi hari sampai sembilan derajat selsius," katanya.

Ia memastikan BMKG selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait perubahan cuaca guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024