Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura memprediksi curah hujan tinggi akan berlangsung hingga Maret 2025, oleh karena itu diharapkan masyarakat lebih waspada dan bijak dalam mengelola lingkungan.
Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya juga memprediksi dalam tiga hari ke depan, 4-6 Februari, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai badai guntur dan angin kencang.
"Pada 4 Februari 2025 wilayah yang perlu waspada yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Waropen, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Mamberamo Raya," katanya.
Kemudian pada 5 Februari 2025 wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Biak Numfor, Mamberamo Raya dan di 6 Februari 2025 wilayah Kabupaten Sarmi.
"Penyebab hujan ekstrem tersebut di mana secara umum pada wilayah Papua berada periode puncak musim penghujan sehingga atmosfer menjadi sangat sensitif dan mudah terbentuk awan hujan saat adanya gangguan skala harian seperti gangguan pola angin, gelombang tropis, dan MJO," ujarnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan analisa cuaca saat ini kota dan kabupaten Jayapura berada pada periode puncak musim hujan.
"Sehingga terpantau aktifnya Monsun Asia, fenomena La Nina lemah, Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase lima," katanya.
Dia menambahkan, selain itu terpantau sirkulasi siklonik di wilayah Utara Papua, gelombang tipe low aktif di wilayah utara Papua serta adanya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan daerah pertemuan angin (konfluensi) di sekitar wilayah Papua.