Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk menambah jadwal penerbangan ke bandara Frans Kaisiepo Biak untuk mendukung ekspor perikanan ke luar negeri.
"Kami sudah sampaikan permintaan ke Garuda dan sudah diberikan informasi jadwal penerbangan ke Biak akan ditambah dari satu kali seminggu menjadi dua kali seminggu," kata Bupati Biak Herry Ario Naap di Biak, Minggu.
Ia menjelaskan ekspor perikanan Biak sudah dilakukan melalui PT Indo Numfor Pasifik ke Singapura dengan menggunakan jasa angkutan udara Garuda Indonesia.
Jika frekuensi penerbangan Garuda Indonesia bertambah, diharapkan volume ekspor perikanan dari investor ke negara tujuan ekspor dapat lebih meningkat.
"Potensi perikanan di perairan Biak sangat menjanjikan terutama jenis ikan tuna," ujarnya.
Dari produksi sektor perikanan Biak, menurut Bupati Herry, diperkirakan potensi bisa mencapai 600 ribu-800 ton per tahun untuk mendatangkan devisa negara hingga Rp17,5 triliun.
"Potensi perikanan Biak terus kita optimalkan terutama melalui kehadiran investor PT Indo Numfor Pasifik, PT Famindo Bahari dan CV Galelia," ujarnya.
"Kami sudah sampaikan permintaan ke Garuda dan sudah diberikan informasi jadwal penerbangan ke Biak akan ditambah dari satu kali seminggu menjadi dua kali seminggu," kata Bupati Biak Herry Ario Naap di Biak, Minggu.
Ia menjelaskan ekspor perikanan Biak sudah dilakukan melalui PT Indo Numfor Pasifik ke Singapura dengan menggunakan jasa angkutan udara Garuda Indonesia.
Jika frekuensi penerbangan Garuda Indonesia bertambah, diharapkan volume ekspor perikanan dari investor ke negara tujuan ekspor dapat lebih meningkat.
"Potensi perikanan di perairan Biak sangat menjanjikan terutama jenis ikan tuna," ujarnya.
Dari produksi sektor perikanan Biak, menurut Bupati Herry, diperkirakan potensi bisa mencapai 600 ribu-800 ton per tahun untuk mendatangkan devisa negara hingga Rp17,5 triliun.
"Potensi perikanan Biak terus kita optimalkan terutama melalui kehadiran investor PT Indo Numfor Pasifik, PT Famindo Bahari dan CV Galelia," ujarnya.