Jayapura (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Protasius Lobya meluncurkan sekolah/madrasah sehat di Papua yang berlangsung di SMP Negeri 5 Jayapura, Sabtu.
Protasius Lobya di Jayapura, Sabtu, mengatakan peluncuran sekolah/madrasah sehat merupakan bentuk untuk mengkampanyekan sekolah sehat berkelanjutan.
"Mulai hari ini kami mengajak semua warga untuk gemar mengkampanyekan sekolah sehat di Papua," katanya.
Menurut Protasius, remaja yang sehat merupakan investasi masa depan bangsa karena generasi muda memiliki peran penting untuk melanjutkan estafet pembangunan.
"Di tangan generasi muda juga arah pembangunan negara ini ditentukan sehingga kesehatan dan status gizi untuk para remaja harus dipersiapkan sejak dini," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, prediksi Indonesia mendapatkan bonus demografi pada 2030 dapat terwujud dengan menghasilkan generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, dan berdaya saing.
Dia menambahkan, salah satu medium yang efektif untuk melakukan edukasi tersebut ialah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
"Salah satu trias dalam UKS/M adalah pendidikan kesehatan sehingga mengajak seluruh Tim Pembina dan Pelaksana UKS/M di Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan UKS/M di masing-masing sekolah," katanya.
Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Jayapura Kormenta Sinaga mengatakan, pihaknya menyambut baik peluncuran sekolah sehat.
Apalagi, kata dia, SMPN 5 Jayapura ditunjuk sebagai percontohan sekolah sehat untuk sekolah lain di Tanah Papua.
"Kami harap sekolah yang lain bisa mencontoh yang sudah kami lakukan supaya generasi muda terutama remaja ini supaya ke depan tetap sehat baik jasmani maupun rohani," katanya.
Protasius Lobya di Jayapura, Sabtu, mengatakan peluncuran sekolah/madrasah sehat merupakan bentuk untuk mengkampanyekan sekolah sehat berkelanjutan.
"Mulai hari ini kami mengajak semua warga untuk gemar mengkampanyekan sekolah sehat di Papua," katanya.
Menurut Protasius, remaja yang sehat merupakan investasi masa depan bangsa karena generasi muda memiliki peran penting untuk melanjutkan estafet pembangunan.
"Di tangan generasi muda juga arah pembangunan negara ini ditentukan sehingga kesehatan dan status gizi untuk para remaja harus dipersiapkan sejak dini," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, prediksi Indonesia mendapatkan bonus demografi pada 2030 dapat terwujud dengan menghasilkan generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, dan berdaya saing.
Dia menambahkan, salah satu medium yang efektif untuk melakukan edukasi tersebut ialah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
"Salah satu trias dalam UKS/M adalah pendidikan kesehatan sehingga mengajak seluruh Tim Pembina dan Pelaksana UKS/M di Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan UKS/M di masing-masing sekolah," katanya.
Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Jayapura Kormenta Sinaga mengatakan, pihaknya menyambut baik peluncuran sekolah sehat.
Apalagi, kata dia, SMPN 5 Jayapura ditunjuk sebagai percontohan sekolah sehat untuk sekolah lain di Tanah Papua.
"Kami harap sekolah yang lain bisa mencontoh yang sudah kami lakukan supaya generasi muda terutama remaja ini supaya ke depan tetap sehat baik jasmani maupun rohani," katanya.