Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat hingga minggu ketiga September 2022 sudah menggelontorkan sebanyak12.904 ton beras pada program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH).
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma dalam siaran persnya di Jayapura, Papua, Minggu, mengatakan hal ini dilakukan guna menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan.
"Kami mengimbau kepada seluruh kantor cabang pembantu agar terus melaksanakan program KPSH atau dikenal dengan nama operasi pasar di wilayahnya," katanya.
Menurut Guna, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.
"Masyarakat jangan khawatir kami menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," katanya
Dia juga menjelaskan pihaknya terus melakukan pemantauan yang berdasarkan catatan, harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu.
"Fokus kami kini adalah stabilitas harga beras di masyarakat sehingga akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang," katanya lagi.
Dia menambahkan kegiatan KPSH yang dilakukan sepanjang tahun terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
"Kegiatan operasi pasar juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada kami yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas," ujarnya.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma dalam siaran persnya di Jayapura, Papua, Minggu, mengatakan hal ini dilakukan guna menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan.
"Kami mengimbau kepada seluruh kantor cabang pembantu agar terus melaksanakan program KPSH atau dikenal dengan nama operasi pasar di wilayahnya," katanya.
Menurut Guna, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.
"Masyarakat jangan khawatir kami menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga," katanya
Dia juga menjelaskan pihaknya terus melakukan pemantauan yang berdasarkan catatan, harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu.
"Fokus kami kini adalah stabilitas harga beras di masyarakat sehingga akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang," katanya lagi.
Dia menambahkan kegiatan KPSH yang dilakukan sepanjang tahun terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
"Kegiatan operasi pasar juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada kami yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas," ujarnya.