Jayapura (ANTARA) - Perusahaan umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menyebutkan ketersediaan beras di Provinsi Papua dan Papua Barat sebanyak 26.300 ton.
Manajer Pengadaan Perum Bulog Kanwil Papua Papua Barat Arwan Taufik di Jayapura, Selasa, mengatakan stok beras yang tersedia cukup selama empat bulan ke depan karena jika dihitung mulai dari pengiriman hingga penyimpanan dan penyaluran sesuai Minimum Stock Reqiurement atau MSR aman dalam waktu tersebut.
Menurut Taufik, untuk ketersediaan beras di Kota Jayapura saat ini mencapai 3.500 ton dan untuk penyaluran ke daerah jika dihitung per bulan sebanyak 1.100 ton sehingga kemungkinan ketersediaan beras yang berada di gudang dapat bertahan selama tiga bulan
"Tetapi gudang Bulog yang berada di Argapura, Kota Jayapura turnover beras dalam sebulan sangat cepat, artinya jika ketersediaan beras mulai berkurang maka akan ada pengiriman dari kantor pusat," katanya.
Dia menjelaskan kantor pusat sudah berencana untuk mengirimkan 1.000 ton beras ke Jayapura yang dikirim dari Jawa Timur, Jawa Barat atau Sulawesi Selatan.
"Sementara kami belum ada pengiriman beras dan Merauke karena untuk penyerapan beras di wilayah itu sekitar 2.000 ton jauh dari target kami yaitu 15.000 ton," ujarnya.
Dia menambahkan pada 2022 di Kabupaten Merauke kemungkinan terjadi gagal produksi yang pada akhirnya berdampak pada penyerapan beras.
"Sehingga kalau dihitung Januari 2022 hingga September 2022 kami bisa menyerap 10.000-15.000 ton tetapi hingga kini dalam periode waktu tersebut hanya 2.000 ton beras dari Merauke," katanya lagi.
Manajer Pengadaan Perum Bulog Kanwil Papua Papua Barat Arwan Taufik di Jayapura, Selasa, mengatakan stok beras yang tersedia cukup selama empat bulan ke depan karena jika dihitung mulai dari pengiriman hingga penyimpanan dan penyaluran sesuai Minimum Stock Reqiurement atau MSR aman dalam waktu tersebut.
Menurut Taufik, untuk ketersediaan beras di Kota Jayapura saat ini mencapai 3.500 ton dan untuk penyaluran ke daerah jika dihitung per bulan sebanyak 1.100 ton sehingga kemungkinan ketersediaan beras yang berada di gudang dapat bertahan selama tiga bulan
"Tetapi gudang Bulog yang berada di Argapura, Kota Jayapura turnover beras dalam sebulan sangat cepat, artinya jika ketersediaan beras mulai berkurang maka akan ada pengiriman dari kantor pusat," katanya.
Dia menjelaskan kantor pusat sudah berencana untuk mengirimkan 1.000 ton beras ke Jayapura yang dikirim dari Jawa Timur, Jawa Barat atau Sulawesi Selatan.
"Sementara kami belum ada pengiriman beras dan Merauke karena untuk penyerapan beras di wilayah itu sekitar 2.000 ton jauh dari target kami yaitu 15.000 ton," ujarnya.
Dia menambahkan pada 2022 di Kabupaten Merauke kemungkinan terjadi gagal produksi yang pada akhirnya berdampak pada penyerapan beras.
"Sehingga kalau dihitung Januari 2022 hingga September 2022 kami bisa menyerap 10.000-15.000 ton tetapi hingga kini dalam periode waktu tersebut hanya 2.000 ton beras dari Merauke," katanya lagi.