Wamena (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua dalam pekan ini telah menyalurkan bantuan makanan kepada 319 anak jalanan di daerah ini.
Kepala Dinas Sosial Jayawijaya Nikolas Itlay di Wamena, Rabu, mengatakan bahan makanan yang disalurkan itu, antara lain beras, mi instan, gula, dan kopi.
"Harapan kami dengan adanya penyaluran bantun sembilan bahan pokok (sembako) ini, adik-adik jalanan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari di rumah," katanya.
Ratusan anak-anak jalanan itu merupakan data yang dihimpun dari beberapa titik, seperti di Sinapuk, Sinakma, Wamena Kota, Distrik Wesaput, Pasar Wouma, serta Hubikiak.
"Sembako yang kami kasih itu jangan dibawa lalu dijual lagi ke kios. Harus dibawa ke rumah untuk konsumsi sendiri," katanya.
Bantuan itu bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua Tahun 2022. Pemerintah mengupayakan setiap tahun dapat menyalurkan bantuan serupa.
"Ini program jadi tetap akan berjalan setiap tahun," katanya.
Pemerintah mengajak anak-anak jalanan membantu menyukseskan program-program pemerintah serta menjaga ketertiban dan keamanan di tempat mereka berada.
Nikolas juga mengajak pemerintah kabupaten pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, bergotong royong menangani anak jalanan di Jayawijaya, sebab kebanyakan mereka berasal dari kabupaten pemekaran.
"Sebenarnya kalau ada bagi dana dari kabupaten lain, kita bisa gotong royong selesaikan masalah anak jalanan. Tetapi selama inikan beban pembiayaan hanya dari Jayawijaya. Anak jalanan paling banyak itu dari kabupaten pemekaran, bukan dari kami di Jayawijaya," katanya.
Kepala Dinas Sosial Jayawijaya Nikolas Itlay di Wamena, Rabu, mengatakan bahan makanan yang disalurkan itu, antara lain beras, mi instan, gula, dan kopi.
"Harapan kami dengan adanya penyaluran bantun sembilan bahan pokok (sembako) ini, adik-adik jalanan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari di rumah," katanya.
Ratusan anak-anak jalanan itu merupakan data yang dihimpun dari beberapa titik, seperti di Sinapuk, Sinakma, Wamena Kota, Distrik Wesaput, Pasar Wouma, serta Hubikiak.
"Sembako yang kami kasih itu jangan dibawa lalu dijual lagi ke kios. Harus dibawa ke rumah untuk konsumsi sendiri," katanya.
Bantuan itu bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua Tahun 2022. Pemerintah mengupayakan setiap tahun dapat menyalurkan bantuan serupa.
"Ini program jadi tetap akan berjalan setiap tahun," katanya.
Pemerintah mengajak anak-anak jalanan membantu menyukseskan program-program pemerintah serta menjaga ketertiban dan keamanan di tempat mereka berada.
Nikolas juga mengajak pemerintah kabupaten pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, bergotong royong menangani anak jalanan di Jayawijaya, sebab kebanyakan mereka berasal dari kabupaten pemekaran.
"Sebenarnya kalau ada bagi dana dari kabupaten lain, kita bisa gotong royong selesaikan masalah anak jalanan. Tetapi selama inikan beban pembiayaan hanya dari Jayawijaya. Anak jalanan paling banyak itu dari kabupaten pemekaran, bukan dari kami di Jayawijaya," katanya.